Taipei, Beritasatu.com - Pemerintah Taiwan pada Jumat (24/6/2022) mengkonfirmasi kasus impor pertama cacar monyet, pada seorang pemuda berusia 20-an yang belajar di Jerman dari Januari hingga Juni tahun ini ketika ia kembali ke pulau itu.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC)Taiwan mengatakan, pemuda itu terbang kembali ke Taiwan pada 16 Juni dan berada di rumah untuk menjalani karantina Covid-19 yang wajib untuk semua kedatangan.
Kemudian pada 20 Juni, ia mengalami gejala termasuk demam, sakit tenggorokan dan ruam dan mencari perhatian medis, di mana ia diuji dan dipastikan menderita cacar monyet, tambah CDC Taiwan dalam sebuah pernyataan.
Dia sekarang dirawat di bangsal isolasi dan kontak dekatnya tidak menunjukkan gejala, kata CDC Taiwan.
Di Asia Pasifik, Singapura, Korea Selatan, dan Australia juga semuanya melaporkan kasus cacar monyet.
Lebih dari 40 negara di mana cacar monyet tidak endemik telah melaporkan wabah penyakit virus itu, dengan kasus yang dikonfirmasi melebihi 3.000.
Cacar monyet, yang menyebar melalui kontak dekat dan pertama kali ditemukan pada monyet, sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah dan hanya kadang-kadang menyebar di tempat lain.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: cna/reuters