Amsterdam, Beritasatu.com – Kasus pertama cacar monyet terkonfirmasi di Belanda melalui seorang pasien, demikian penjelasan badan kesehatan pemerintah RIVM pada Jumat (20/5/2022).
RIVM (Institut Kesehatan Nasional) Belanda menambahkan, bahwa sebenarnya lebih banyak orang diduga terinfeksi penyakit tersebut.
"Setelah akhir pekan, kami akan memberikan informasi terkini tentang infeksi baru yang telah diketahui," kata badan kesehatan Belanda tersebut lewat pernyataan.
Lebih dari 100 kasus cacar monyet, yakni infeksi virus yang biasanya banyak terjadi di Afrika tengah dan barat, telah dilaporkan bermunculan di Eropa pekan ini.
Selain Belanda, pejabat di Jerman menggambarkan keadaan itu sebagai wabah cacar monyet terbesar yang pernah terjadi di kawasan tersebut.
Sementara itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan pada hari Jumat, bahwa mereka telah mendeteksi 11 kasus baru cacar monyet di Inggris, menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 20.
Inggris sebelumnya telah melaporkan total sembilan kasus penyakit virus yang biasanya ringan, yang ditandai dengan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.
"Kami berharap peningkatan ini akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang dan untuk lebih banyak kasus diidentifikasi di komunitas yang lebih luas. Bersamaan dengan ini kami menerima laporan tentang kasus lebih lanjut yang diidentifikasi di negara lain secara global," kata Kepala Penasihat Medis UKHSA Susan Hopkins dalam sebuah pernyataan.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan dia telah memberi tahu menteri kesehatan G-7 tentang apa yang diketahui sejauh ini tentang wabah tersebut.
"Sebagian besar kasusnya ringan, dan saya dapat mengonfirmasi bahwa kami telah mendapatkan dosis vaksin lebih lanjut yang efektif melawan cacar monyet," kata Javid di Twitter.
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: ANTARA