Tokyo, Beritasatu.com- Sedikitnya dua orang tewas dan 94 terluka setelah gempa berkekuatan Magnitudo 7,3 melanda timur laut Jepang pada Kamis (17/3/2022). Seperti dilaporkan Al Jazeera, gempa mengguncang bangunan sekitar 275 kilometer jauhnya di Tokyo, menyebabkan ratusan ribu rumah di ibu kota tanpa listrik selama satu jam atau lebih.
Gempa terjadi di lepas pantai wilayah Fukushima pada kedalaman 60 km sebelum tengah malam saat Rabu (16/3).
Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana menyatakan pada Kamis pagi bahwa dua orang telah dipastikan tewas dan 94 terluka, termasuk empat orang yang luka serius.
Peringatan tsunami sebelumnya untuk pantai timur laut dicabut dan listrik telah sepenuhnya pulih ke ibu kota pada Kamis dini hari.
Wilayah Fukushima hancur oleh salah satu gempa bumi paling kuat di dunia 11 tahun lalu, dan tsunami yang ditimbulkannya menghancurkan pembangkit nuklir di Fukushima yang memicu kehancuran.
Tidak ada kejadian luar biasa yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir, kata Perdana Menteri Fumio Kishida kepada wartawan.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan alarm kebakaran telah dipicu di sebuah bangunan turbin di pembangkit listrik Fukushima yang lumpuh.
Secara terpisah, kereta peluru Shinkansen tergelincir dengan sekitar 100 orang di dalamnya, meskipun tidak ada laporan korban luka.
Foto-foto menunjukkan pemandangan kota Tokyo yang biasanya ramai menjadi gelap gulita, dengan petugas polisi dalam cahaya merah yang menakutkan mencoba mengarahkan lalu lintas.
Rekaman video di media sosial menunjukkan sebuah kereta di ibu kota Tokyo bergoyang dengan keras dan mesin game berderak di sebuah arcade di Fukushima.
Utilitas Tokyo Electric Power Company (TEPCO) menyatakan bahwa sekitar 2 juta rumah tangga kehilangan listrik pada Rabu setelah gempa, termasuk 700.000 di ibu kota. Tohoku Electric Power, penyedia utilitas lain, menyatakan sekitar 38.500 rumah masih tanpa listrik pada Kamis pukul 07.40 waktu setempat.
Jepang berada di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Jepang sering dilanda gempa bumi, dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran kuat, tetapi tetap dihantui oleh kenangan akan bencana tahun 2011.
Mengheningkan cipta selama satu menit diadakan Jumat lalu, peringatan gempa dan tsunami, untuk mengenang sekitar 18.500 orang yang tewas atau hilang.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com