Jakarta, Beritasatu.com – PT Bio Farma mengungkapkan, vaksin BUMN ditargetkan dapat diproduksi pada tahun ini. Keterangan tersebut disampaikan Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, dalam RDP dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Senin (24/1/2022).
Dikatakan Honesti, vaksin Covid-19 ini merupakan kerja sama antara PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine ditargetkan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Juli 2022 untuk kemudian dilakukan proses produksi secara masal.
“Sehingga bisa segera kita produksi secara masal di kapasitas produksi di Bio Farma, total kapasitas yang disiapkan ada 250 juta dosis per tahun," kata Honesti.
Lebih lanjut, Honesti menjelaskan, vaksin BUMN memiliki dua formula. Pertama dengan ajuvan alum dan ajuvan CPG. “Untuk ajuvan alum, telah melakukan tahapan uji klinis sejak Desember 2021 dan sampai saat ini telah melakukan uji suntikan kedua terhadap relawan. Terdapat 30 subjek relawan dewasa, 30 relawan lainnya sebagai pembanding dan juga termasuk lansia. Kita bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam pelaksanaan uji klinis ini,” jelas Honesti.
Vaksin BUMN, dikatakan Honesti, telah didaftarkan ke WHO dengan tujuan untuk memperkenalkan dunia bahwa ada perkembangan vaksin dari negara lain.
Sementara itu, untuk formula ajuvan CPG diketahui sudah menyelesaikan proses uji praklinis. Februari 2022 mendatang diharapkan sudah mulai proses uji klinis tahap satu untuk mengetahui toksisitas dari vaksin itu sendiri.
Adapun alasan Bio Farma mengembangkan dua jenis vaksin yang berbeda karena tidak bisa hanya mengandalkan satu jenis vaksin saja. Sebab jika satu vaksin yang dikembangkan mengalami kegagalan, butuh waktu lama untuk membangunnya kembali.
"Jadi pengembangan dua jenis vaksin ini menjadi opsi jika ada faktor keterlambatan atau kegagalan dari vaksin lainnya," katanya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com