Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani mendorong kampus untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada semester genap tahun akademik 2021/2022.
Menurut Paristiyanti, perguruan tinggi saat ini belum memiliki semangat untuk melakukan PTM terbatas seperti pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) yang menggelar PTM terbatas 100%. Padahal, perguruan tinggi sebetulnya telah melakukan kegiatan luring untuk praktikum, namun untuk PTM terbatas sesuai SKB 4 Menteri berdasarkan survei hanya 34% kampus siap.
“Seharusnya sudah mulai melakukan perkuliahan seperti SKB 4 Menteri, karena SKB tidak hanya mengatur praktikum saja tetapi harus sudah mulai tatap muka, misalkan dengan hybrid,” kata Paristiyanti saat berdialog dengan media, di kantor L2Dikti wilayah III, di Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Paristiyanti berharap kampus dapat melakukan PTM terbatas dengan kapasitas sesuai dengan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Dikatakan Paristiyanti, berdasarkan survei kesiapan perguruan tinggi melakukan PTM dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akhir tahun 2021, untuk perguruan tinggi berada di L2Dikti Wilayah III yang mengisi survei hanya 28%. Artinya, belum semua perguruan tinggi memiliki kesadaran terhadap survei-survei yang terkait dengan PTM.
Untuk itu, L2Dikti Wilayah III berkolaborasi dengan Komisi X DPR untuk memberi arahan kepada perguruan tinggi menggelar PTM terbatas termasuk mendorong perguruan tinggi untuk mengisi survei.
Paristiyanti menyebutkan, pentingnya survei tersebut agar L2Dikti mengetahui kondisi seluruh perguruan tinggi. “Kalau enggak isi survei kita enggak tahu nih, harus berbuat apa karena tidak ada data. Mudah-mudahan ini bisa dilakukan dengan baik,” ucapnya.
Dikatakan Paristiyanti, jika perguruan tinggi telah menjalankan PTM terbatas dan kasus Covid-19 di Tanah Air meningkat, maka pihaknya akan segera menghentikan kegiatan PTM tersebut, jika 5% dari mahasiswa terinfeksi Covid-19.
Sebagai langkah mitigasi, Paristiyanti mengimbau perguruan tinggi menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
Paristiyanti menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi memiliki fakultas kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menggelar vaksinasi booster untuk tenaga pendidikan dan masyarakat umum akan melakukan booster.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com