Sumbawa, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan optimistis keberadaan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membantu pemerintah mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan.
Sebab, kata Jokowi, kemandirian dan ketahanan pangan hanya bisa terjadi apabila di seluruh provinsi ini ada air. Dan, air itu ada kalau negeri ini memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya.
"Oleh sebab itu, bendungan yang banyak ini kita bangun. Dan, alhamdulillah Bendungan Bintang Bano yang dibangun sejak tahun 2015 menghabiskan biaya Rp 1,44 triliun sudah selesai dan bisa difungsikan," kata Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (14/1/2022).
Bendungan Bintang Bano ini, kata Jokowi, adalah bendungan ke-29 yang telah diresmikan pemerintah sejak tahun 2015 yang lalu. Jokowi pun optimistis pada akhir tahun 2024, total bendungan yang akan diselesaikan berjumlah 57 bendungan di seluruh Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan keberadaan Bendungan Bintang Bano sebagai bendungan multifungsi untuk pemenuhan air baku berkapasitas 550 liter per detik untuk 7 kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat.
Bendungan yang memiliki kapasitas tampung 76 juta meter kubik merupakan bendungan terbesar di Provinsi NTB. Bendungan ini bermanfaat untuk irigasi lahan pertanian seluas 6.700 hektare, di mana 4.200 hektare dulunya adalah tadah hujan dan belum diolah dengan baik.
Bintang Bano menjadi bendungan ketiga di Provinsi NTB, yang diresmikan oleh Presiden Jokowi setelah Bendungan Tanju pada 2018 dan Bendungan Mila di 2019.
Nantinya, NTB akan memiliki enam bendungan yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Setelah Bendungan Bintang Bano, Tanju, dan Mila, tiga bendungan lainnya yang kini dalam tahap pembangunan yakni Bendungan Beringin Sila, Tiu Suntuk, dan Meninting.
Enam bendungan tersebut merupakan bagian dari 61 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia, sesuai visi misi Presiden Jokowi untuk mewujudkan ketahanan pangan, di mana kunci utamanya adalah air, di samping lahan/sawah, benih, pupuk, dan petani.
"Kita harapkan bendungan ini akan mendukung ketersediaan air di Sumbawa Barat, mendukung ketahanan pangan di Provinsi NTB, dan bisa memenuhi kebutuhan air baku, khususnya di wilayah-wilayah kering yang ada di Provinsi NTB," katanya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com