Bengkulu, Beritasatu.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, belajar tatap muka tingkat SMA/SMK akan dilakukan uji coba pada awal Februari mendarang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Selain itu, jumlah siswa dalam setiap kelas hanya 30 persen dari kapasitas semestinya. Hal ini dilakukan agar penerapan jaga jarak di kelas benar-benar dilaksanakan dengan baik sesuai protokol kesehatan.
"AWal Februari nanti kita akan melakukan uji coba belajar tatap muka tingkat SMA/SMK dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jika uji coba ini berhasil maka semua sekolah kita upayakan belajar tatap muka," kata Gubernur Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jumat (29/1/2021).
Rohidin mengatakan, uji coba belajar tatap muka dipilih siswa SMA/SMK karena ketahanan tubuh mereka lebih baik dari siswa SD dan SMP. Namun, jika uji coba belajar tatap muka sukses, maka tidak menutup kemungkinan siswa SD dan SMP juga melakukan hal yang sama.
"Yang penting sekarang kita uji coba dulu siswa SMA/SMK belajar luar jaringan (luring) atau tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak. Saya yakin jika ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh siswa SMA/SMK akan terhindar dari ancaman terpapar Covid-19," ujarnya.
Selain menerapkan protokol kesehatan ketat, setiap kelas hanya diisi 30 persen dari kapasitas yang ada. Jika hasilnya bagus akan ditingkatkan menjadi 50 persen. Uji coba ini akan dievaluasi setiap akhir bulan.
Bila hasilnya bagus maka jumlah siswa di setiap kelas akan ditingkatkan menjadi 50 persen dan seterusnya hingga 100 persen atau seluruh siswa SMA/SMA di Bengkulu, kembali belajar tatap muka seperti sebelum wabah Covid-19 melanda Tanah Air, termasuk Bengkulu.
Meski demikian, katanya kepastian uji coba belajar tatap muka tingkat SMA/SMK akan melihat dulu perkembangkan virus corona pada Januari ini. Jika perkembanganya menunjukan penurunan, maka belajar tatap muka tiingkat SMA/SMK akan dilaksanakan.
"Jadi, kuncinya jadi atau tidak uji coba pelaksanaan belajar tatap muka SMA/SMK di Bengkulu, dari hasil perkembangan kasus virus corona di daerah ini. Kita berharap kasus Covid-19 di Bengkulu, akan terus menurun pada Januari ini," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Diknas Bengkulu, Eri Yulian Hidayat. Ia mengatakan, pelaksanaan uji coba belajar tatap muka tingkat SMA/SMK masih dalam persiapan di masing-masing sekolah, termasuk surat izin dari orang tua yang membolehkan anaknya ikut belajar tatap muka.
"Hampir sebagian besar orang tua siswa menyetujui belajar tatap muka kembali dilaksanakan. Pasalnya, belajar tatap muka lebih baik ketimbang belajar daring. Jadi, kalau soal izin orang tua siswa tidak ada masalah karena mereka mengizinkan semua asalkan sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat," ujarnya.
Sumber: BeritaSatu.com