Yogyakarta, Beritasatu.com - Upaya pencegahan penularan Covid-19 di DI Yogyakarta, belum signifikan. Ini terlihat masih tingginya penambahan harian kasus baru.
Pemda DIY mengumumkan angka harian positif Covid-19 sebanyak 456 orang pada Kamis (21/1/2021) atau mengukir rekor baru. Juru Bicara Pemda DIY, Berty Murtiningsih, saat ini total kasus terkonfirmasi menjadi 18.258 orang.
Penambahan kasus positif tersebut, diperoleh dari pemeriksaan terhadap 1.109 sampel atau 1.046 orang yang diperiksa.
Dikatakan, saat ini, kasus aktif di DIY mencapai 5.788 orang, dengan angka suspect komulatif mencapai 28.454 orang, dengan 492 orang dalam pemantauan.
Sedangkan tingkat kesembuhan pasien di DIY mencapai 66,01% atau 12.053 orang. Sedang fatality rate, mencapai 2,28%, atau 417 orang dinyatakan meninggal dengan status positif Covid-19.
Sementara, distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 pada Kamis (21/1/2021) tertinggi, berasal dari Bantul, yakni 182 kasus, disusul Sleman, dengan 179 kasus, 61 warga Kota Yogya, 20 dari Kulonprogo dan 14 kasus dari Gunungkidul.
Berty juga menyebutkan, berdasar riwayat penularannya, tertinggi adalah dari tracing kontak yakni 259 kasus, periksa mandiri 126 kasus, dan dua (2) screening karyawan kesehatan.
Selain itu, satu pasien merupakan pelaku perjalanan luar daerah dan 68 kasus, masih dalam penelusuran.
Klaster Pemotongan Ayam
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo membenarkan adanya penularan virus Corona dalam satu lingkungan kerja, yakni di rumah pemotongan ayam di Sleman.
Diketahui, 102 karyawan rumah pemotongan ayam (RPA) di Kabupaten Sleman dinyatakan positif Covid-19, yang bermula dari salah satu pegawai yang mengalami demam dan kehilangan indra pembau atau anosmia pada Jumat (15/1/2021).
Joko memaparkan, setelah dilakukan rapid test antigen, akhirnya diketahui 102 karyawan RPA tersebut dinyatakan positif dan saat ini semua menjalani isolasi mandiri.
“Pimpinan perusahaan melakukan respon dengan cepat, langsung hari itu juga semua karyawan diperiksa. 60 karyawan yang satu ruangan, 33 orang reaktif, semua karyawan dites swab antigen dan hasilnya 102 orang reaktif," katanya.
Joko menyebut RPA bisa disebut klaster penularan Covid-19, karena terjadi penularan dalam satu tempat. “Bisa disebut klaster walaupun baru antigen, tetapi secara ilmiah itu swab antigen positif, 95 persen PCR positif," ujar Joko.
Para karyawan yang dinyatakan positif harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan dipantau ketat oleh Satgas Covid-19 Sleman.
Sumber: BeritaSatu.com