Jakarta, Beritasatu.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kementerian Kesehatan (Kemkes) dan Kementerian BUMN sepakat untuk melanjutkan tim kecil yang telah dibentuk untuk mencegah korupsi dalam program vaksinasi Covid-19.
Bahkan, tim tersebut akan diperkuat dengan melibatkan tim dari Direktorat Jenderal Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemdagri). Kehadiran Ditjen Dukcapil terutama dalam penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk distribusi vaksin Covid-19.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara pimpinan KPK dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/1/2021).
"Kita sepakati bahwa tim ini akan diteruskan dan diperkuat dengan mengundang stake holders lain yang kiranya relevan, misalnya soal distribusi akan ada dari Kementerian Dalam Negeri, misalnya, untuk distribusi dan penggunaan NIK," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.
Pahala menuturkan, tim itu sebenarnya sudah berjalan dan beranggotakan KPK, Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, BPKP, LKPP, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian. Dikatakan, tim tersebut turut membahas setiap Peraturan Menteri Kesehatan yang berkaitan dengan vaksinasi.
"Bisa kita informasikan bahwa semua produk Permenkes yang keluar terkait dengan vaksinasi itu adalah hasil pembahasan dari tim bersama di mana KPK melalui Kedeputian Pencegahan, merupakan bagian dari tim itu," katanya.
Pahala menjelaskan, KPK juga akan ikut serta dalam tim kecil bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan untuk pembentukan satu data terpadu penerima vaksin Covid-19. Dengan menggunakan basis data NIK, KPK berharap setiap dosis vaksin yang dibeli pemerintah digunakan kepada setiap penduduk yang terdata dengan pasti.
"Pada intinya kita ingin tata kelola pemberian vaksin ini juga dijaga sehingga pasti dari setiap vaksin yang dibeli itu digunakan dan kepada siapa, oleh karena itu NIK akan menjadi basis dan ada tim satu data di mana KPK juga akan ada di dalam situ," kata Pahala.
Sumber: BeritaSatu.com