Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta agar semua pihak bersama-sama membendung penularan Covid-19 yang terus meningkat. Hal itu supaya kurva penularan Covid-19 bisa turun dan terkendali.
"Di samping 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dan menjauhi kerumunan, ada upaya testing yang agresif. Dilakukan secara reguler, jangan sampai batuk, panas, demam baru periksa, setelah itu treatment, bahaya," kata Tito usai menyerahkan Mobile Lab Polymerase Chain Reaction (PCR), mobil ambulans, serta paket sembako secara simbolis di Kemdagri, Jakarta Pusat, Jumat (08/1/21).
Ia menyebut testing dilakukan untuk meminimalisasi penularan dan kluster yang terjadi, terutama di perkantoran. Testing dilakukan untuk mendeteksi siapa yang positif dan negatif. Setelah diketahui kemudian dibendung klasternya dengan cara tracing (telusuri). Setelah itu ditentukan langkah apakah isolasi mandiri, rumah, atau rumah sakit.
"Diperlukan upaya untuk membendung terjadinya penularan dan penyebaran Covid-19 melalui 3M dan menjauhi kerumunan, serta upaya 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang masif dilakukan,” tutur Tito.
Meskipun dalam waktu dekat vaksin sudah tersedia, Tito berpesan agar protokol 3M dan 3T tetap harus dilaksanakan. Masyarakat diminta tidak lenggah atau kendor menjalankan protokol kesehatan hanya karena menganggap sudah ada vaksin.
Pada kesempatan itu, Tito menyerahkan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan percepatan penanganan Covid-19 berupa Mobile Lab Polymerase Chain Reaction (PCR), ambulans dan sembako kepada pegawai di Lingkungan Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Sumber: BeritaSatu.com