Medan, Beritasatu.com - Aksi penebangan pohon besar oleh pihak tidak bertanggung jawab di perbukitan Namohara, Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), hingga memasuki tahun 2021 masih tetap terjadi.
Menurut Staf PT Cipta Alam Lestari Utama, Lisnawan, penebangan ratusan pohon besar yang kemudian dijual oleh kelompok Lingla Sembiring ini, diduga sebagai salah satu penyebab banjir besar yang terjadi di Kota Medan dan Deli Serdang.
"Sampai saat ini, penebangan pohon oleh kelompok tidak bertanggungjawab itu, masih terjadi di perbukitan Dusun Namohara, Desa Sukadame, Deli Serdang. Sudah ratusan batang pohon besar ditebang dan dijual," ujar Lisnawan, Selasa (5/1/2021).
Menurutnya, kasus penebangan pohon itu sudah pernah dilaporkan ke Polrestabes Medan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/1144/V/2019/SPKT Polrestabes Medan, pada 27 Mei 2019 lalu. Saat itu, saksi kejadian dan barang bukti juga disampaikan.
"Kami sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan atas kejadian itu. Bahkan, saksi-saksi lain yang melihat kejadian juga sudah dimintai keterangan. Kita semua lelah dalam menghadapi persoalan ini. Sudah dilaporkan namun belum ditangkap," katanya.
Bahkan, laporan itu juga dilanjutkan melalui surat pengaduan ke Irwasda Polda Sumut dengan tembusan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, 21 Desember 2021. Pihak yang melaporkan dan mengharapkan keadilan hukum itu adalah Manager PT Cipta Alam Lestari Utama, Supranoto.
"Kita juga menyurati Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan agar dapat menangkap pelaku penebangan pohon tersebut. Sehingga, untuk ke depannya, tidak ada lagi kelompok preman yang sesuka hati menebang dan menjual pohon yang ditebang," ungkap Supranoto.
Menurut Supranoto, penanaman ribuan pohon oleh PT Cipta Alam Lestari Utama di perbukitan di Dusun Namohara, Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang tersebut, untuk program pemerintah pusat dan provinsi.
"Sejak beberapa tahun lalu, pohon-pohon itu ditanam dengan tujuan untuk mengendalikan banjir yang selalu melanda Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. Perbukitan di Dusun Namohara sebagai salah satu kawasan penyangga resapan air," ungkapnya.
Sayangnya, laporan tersebut belum ditindaklanjuti, sehingga terjadi banjir besar yang merenggut korban jiwa di awal Desember 2020 kemarin. Bahkan, sampai saat ini, aksi penebangan pohon besar itu masih tetap terjadi.
Sumber: BeritaSatu.com