Manado, Beritasatu.com - Pasangan Olly Dondokambey dan Steven Kandow (ODSK) diperkirakan bakal tampil sebagai pemenang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Utara (Sulut) pada 9 Desember mendatang. Pasangan petahana ini kemungkinan besar meraih suara di atas 60%, unggul jauh dari dua kandidat lainnya, yakni pasangan Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar (Cep-Sehan) dan pasangan Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Corneles Mamengko Runtuwene (Vonnie-Hendry).
Hal itu terlihat dari hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dipaparkan peneliti senior Adjie Alfaraby bertema “Kekuatan Para Kandidat Jelang Finish: Olly-Steven di Ambang Dua Periodekah?”. Pemaparan hasil survei digelar di Swiss Bell Hotel, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (2/12/2020).
"Tersisa tujuh hari menjelang pemilihan, elektabilitas petahana masih sangat perkasa. Pasangan Olly Dondokambey–Steven Kandouw (ODSK) di ambang dua periode dengan potensi kemenangan di atas 60%. Jika ini terjadi, maka pasangan ODSK menjadi salah satu dari sedikit petahana gubernur di Indonesia yang menang di atas 60% pada periode kedua," ujar Adjie Alfaraby.
Survei LSI dilaksanakan pada 19-25 November 2020 menggunakan 800 responden di semua kabupaten/kota di Sulut. Survei dikerjakan melalui wawancara tatap muka dengan estimasi margin of error sebesar 3,5 %.
Dikatakan, survei LSI Denny JA terbaru menunjukan bahwa dukungan petahana saat ini sebesar 65,7%. Kemudian, disusul pasangan Cep-Sehan dengan dukungan sebesar 26,2%, dan pasangan Vonnie-Hendry dengan dukungan sebesar 5,5 %. Mereka yang belum menentukan pilihan hanya tersisa sebesar 2,6%.
"Jika mereka yang belum menentukan pilihan sebesar 2,6% dibagi secara proporsional ke tiga pasangan kandidat, karena saat pemilihan tidak ada lagi yang belum menentukan pilihan, maka dukungan pasangan ODSK menjadi sebesar 67,4%, pasangan Cep-Sehan sebesar 26,9%, dan dukungan kepada pasangan Vonnie-Hendry sebesar 5,7%," lanjutnya.
Pemilih militan (strong supporters) ODSK sudah mencapai 56,7%, pemilih militant Cep-Sehan sebesar 22,7%, dan pemilih militan Vonnie-Hendry sebesar 4,7%. Jika mereka yang belum memutuskan (undecided voters) ditambah dengan mereka yang masih ragu (weak supporters), maka total pemilih mengambang (swing voters) sebesar 15,9%.
"Mengapa LSI Denny JA berani menyatakan bahwa ODSK di ambang dua periode? Dengan data yang dipaparkan sebelumnya, elektabilitas petahana di atas 60%, jarak elektabilitas petahana dengan kompetitor terdekat +/- 40%, pemilih militan ODSK di atas 55%. Dengan data tersebut hampir mustahil kompetitor mampu mengejar elektabilitas tersebut," kata Adjie.
Disebutkan, kekuatan dukungan pasangan petahana merata di semua segmen pemilih penting, baik laki-laki maupun perempuan, protestan, muslim, katolik, milenial, lansia, berpendidikan rendah, hingga kelompok terpelajar. Hal yang sama juga terjadi di segmen rakyat menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
Menurut Adjie, ada enam alasan mengapa pasangan petahana sangat perkasa dan berpotensi menang kembali. Pertama, kepuasaan terhadap kinerja di atas 80%. Mereka yang puas terhadap kinerja Olly Dondokambey sebagai gubernur sebesar 85,2% dan yang puas dengan kinerja Steven sebagai wakil gubernur sebesar 81%. Kepuasaan tersebut merata di semua daerah.
"Kedua, persepsi keberhasilan di atas 80%. Mereka yang menyatakan Olly-Steven berhasil memimpin Sulut juga di atas 80%. Yang menyatakan Olly berhasil sebagai gubernur sebesar 85,6%, dan mereka yang menyatakan Steven berhasil sebagai gubernur sebesar 82,5%. Sedangkan, publik yang menyatakan tidak berhasil di bawah 15%," ujarnya.
Alasan ketiga, ODSK paling dikenal dan paling disukai. Tingkat pengenalan Olly Dondokambey sebagai calon gubernur lebih tinggi dibanding calon gubernur yang lain yaitu sebesar 98,5%. Keempat, sebanyak 66% publik ingin petahana menjabat kembali.
“Kelima, publik yang sangat berkeinginan/cukup berkeinginan (favorable) pasangan petahana ODSK terpilih sebagai gubernur/wakil gubernur sebesar 75,8%. Terakhir, Olly unggul di semua aspek personalitas dibanding pasangan lain.
Ada delapan aspek personalitas yang diuji untuk calon gubernur, yakni menyenangkan, jujur, pintar, mampu mengambil keputusan dengan tegas, berwibawa sebagai pemimpin, perhatian kepada rakyat, taat beragama, dermawan, dan suka menolong. Dari delapan aspek tersebut, semuanya diungguli oleh Olly.
Sumber: BeritaSatu.com