Surabaya, Beritasatu.com - Pertamina EP Asset 4 Poleng Field mengubah kawasan konservasi mangrove di lokasi Coastal & Marine Biodiversity Reserve (CMBR) Lembung Paseser, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sebagai destinasi ekowisata baru.
Poleng Field Manager, Jemy Oktavianto mengatakan, dengan mengusung konsep konservasi, riset, penelitian dan pemberdayaan masyarakat, CMBR Lembung Paseser diharapkan bisa menjadi sentra penelitian, edukasi dan sekaligus wahana wisata bagi masyarakat. Apalagi, kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang sudah teridentifikasi.
"Ada sebanyak 34 spesies mangrove dan 68 spesies burung yang telah teridentifikasi dan terpantau di wilayah ini. Selain bisa menambah pengetahuan, lokasi ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata baru,” kata Jemy, Sabtu (28/11/2020).
Jemy menjelaskan, proses identifikasi satwa dan fauna tersebut telah didokumentasikan dalam buku saku Avifauna Lembung Paseser, yang merupakan buku kedua yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai bagian menambah kepustakaan tentang keanekaragaman hayati. "Buku ini berisikan peran burung, upaya konservasi burung maupun daftar spesies burung yang ada di Lembung Paseser,” terang Jemy.
Pertamina EP Asset 4 Poleng Field telah menyerukan penghentian perburuan satwa burung dan upaya menjaga ekosistem puspa yang berada di sekitar masyarakat pada saat peresmian pembangunan jembatan kawasan konservasi mangrove di lokasi CMBR Lembung Paseser, Rabu (25/11/2020).
Pada peresmian jembatan tersebut, masyarakat dan semua yang hadir menyempatkan diri untuk berkeliling di sekitar kawasan serta melakukan penanaman cemara laut secara simbolis dalam rangka hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Mereka adalah Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Pamekasan, Sumpena, pewakilan SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Muspika Kecamatan Sepulu, Kepala Desa Lembung Paseser, Kepala Sekolah SD Lembung Paseser dan siswa-siswi yang turut dalam kegiatan penghijauan.
Jemy menerangkan, jembatan sepanjang 350 meter yang baru diresmikan tersebut dibangun untuk memudahkan aktifitas pemantauan, rehabilitasi mangrove dan hutan pantai yang sudah dikembangkan sejak 2017 lalu.
Saat itu, Poleng Field telah mendukung dan menggalakkan restorasi mangrove pada lahan seluas 10,75 hektar dengan melakukan penanaman 76.536 bibit serta penanaman hutan pantai seluas 4 hektar. Pada area konservasi ini juga menjadi sentra pembibitan mangrove sebanyak 29.000 bibit dan pembibitan cemara laut sebanyak 5.000 bibit.
"Pandemi Covid-19 tidak menghentikan kewajiban perusahaan untuk tetap tumbuh bersama masyarakat, khususnya di bidang lingkungan,” terang dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Bangkalan, Anang Yulianto mengapresiasi langkah Poleng Field dalam mengembangkan CMBR Lembung Paseser. "Kita juga ingin kawasan ini dapat disulap menjadi ekowisata yang dibanggakan oleh masyarakat Madura.
Dia berharap agar perusahaan tetap konsisten melaksanakan program serupa dan masyarakat juga bisa dilibatkan dalam pelakasaan program lain yang digagas perusahaan. “Seperti bersih-bersih sampah di pantai juga bisa dilakukan dengan mengajak masyrakat dan siswa-siswi sekolah untuk ikut berpartisipasi,” kata Anang.
Sumber: BeritaSatu.com