Jakarta, Beritasatu.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah mengutuk keras pelaku penyerangan di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang menyebabkan empat orang sekeluarga tewas mengenaskan, Jumat (27/11/2020), dan 150 keluarga mengungsi.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Prof Zainal Abidin mengharapkan warga Sulawesi Tengah tidak tersulut emosi dan tidak mudah terprovokasi terhadap kejadian yang terjadi di Desa Lemban Tongoa. Pembunuhan terhadap satu keluarga yang terjadi Jumat dilakukan adalah oleh oknum, dan bukan karena ajaran agama
Menurutnya, informasi yang didapatkan dari lokasi kejadian belum begitu valid, atau masih simpang siur. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak memberikan komentar di media sosial terkait kejadian tersebut.
''Kita harap masyarakat tetap tenang dan tidak memberikan komentar apa yang terjadi. Karena dalam artian kita belum menerima informasi yang utuh dan belum valid seratus persen'' katanya di Palu, Sabtu (28/11/2020).
Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan anjuran dan ajaran dari berbagai agama manapun. Sehingga FKUB mengutuk keras pelaku yang melakukan penyerangan di Desa Lemban Tongoa itu.
Seperti diberitakan, empat orang dalam satu keluarga dibantai oleh sekelompok orang di Desa Lemban Tongoa pada Jumat pagi waktu setempat. Pembunuhan itu dilakukan secara sadis.
''Kalaupun itu dilakukan adalah oleh oknum dan bukan ajaran agama,'' kata Zainal Abidin.
FKUB Sulteng sendiri tetap akan melakukan aktivitas untuk membina umat masing masing. FKUB Sulteng mengajak seluruh tokoh agama untuk mengajak umat tetap menjaga solidaritas dan toleransi sesama umat beragama.
''Kita harus jaga kerukunan yang saya kira sampai hari ini dapat dibina dan dijaga dengan baik di Provinsi Sulawesi Tengah," tambahnya
Sumber: ANTARA