Solo, Beritasatu.com - Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Infrastrukrur dan Investasi Sukriansyah S. Latief menyebut kalau bendungan punya peran penting mendukung ketahanan pangan dan ketahanan air.
Hal ini diungkapkan Sukriansyah dalam acara Focus Group Discussion (FGD) terkait sinkronisasi kebijakan percepatan pelaksanaan pembangunan bendungan di Jawa Timur tahun 2020 yang digelar di Novotel Solo.
Sukriasyah menjelaskan peningkatan jumlah penduduk berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan air. Hal ini berdampak serius pada ketahanan nasional dan daya saing jika ketersediaan sumber daya air tidak dikelola dengan baik.
“Bendungan mempunyai peran penting mendukung ketahanan pangan dan ketahanan air. Bendungan juga sebagai prasarana penahan banjir. Saat ini pemanfaatan bendungan juga berkembang menjadi destinasi pariwisata," kata Sukriansyah.
Lebih jauh Sukriansyah mengatakan terdapat dua permasalahan yang umumnya dihadapi dalam masalah pembangunan infrastruktur, termasuk bendungan. Masalah teknis pembangunan dan masalah pengadaan tanah.
Sebagaimana diketahui di Jatim terdapat 6 pembangunan bendungan. Keenamnya adalah Bendungan Bendo, Gonseng, Tukul, Semantok, Tugu, dan Bendungan Bagong.
Sukriansyah mengatakan pihak-pihak terkait untuk tidak segan-segan meminta bantuan apabila ada hambatan di lapangan. Sebab bendungan-bendungan yang sedang dibangun termasuk dalam proyek strategis nasional.
“Pada prinsipnya kami dari Kantor Sekretariat Wakil Presiden ingin lebih mengetahui apa kendala, dan permasalahan yang dihadapi dalam PSN. Kami dari Staf Khusus Wakil Presiden siap membantu memfasilitasi dan mengkoordinasikan penyelesaian masalah”, pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com