Jakarta, Beritasatu.com - Setiap beasiswa yang diberikan institusi pendidikan, baik tingkat SMA atau pun di bangku kuliah S1, S2, dan S3, pada dasarnya merupakan kompetisi memperebutkan peluang. Karena itu, setiap pemburu beasiswa harus mempersiapkan diri dari sisi akademis dan nonakademis. Mereka yang siap dan memilih sesuai dengan bidang studi dan kriteria yang ditawarkan, pasti akan lebih mudah untuk meraihnya.
Demikian kesimpulan webinar “Tips dan Trik Memburu Beasiswa”, yang diadakan oleh Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, DPP Golkar, dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020) malam. Webinar diikuti sekitar 130 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air, dan dihadiri sejumlah anggota dewan dan pemerhati pendidikan.
Seminar menghadirkan narasumber, Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Kemdikbud Abdul Kahar, Wakil Ketua Umum DPP Bidang-bidang Kesra/Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Young Leaders Sisterhood yang juga penerima beasiswa Presiden Republik Indonesia dari Presiden SBY untuk jenjang studi S2, Master of Public Administration (MPA) in Economic Policy, di London School of Economics and Political Science (LSE), Inggris, Amirah Kaca.
Hadir juga sebagai narasumber praktisi pendidikan Fitri Tandjung dan juga praktisi pendidikan/jurnalis Senior Suradi yang ketiga putri dan putranya meraih beasiswa di negara Montenegro, Eropa Selatan, Madrid-Spanyol, dan Maine, Amerika Serikat. Webinar yang diikuti lebih 100 peserta dari berbagai daerah ini dimoderatori Sekarwati, Wakil Sekjen DPPP Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPP Partai Golkar Agustian Budi Prasetya mengapresiasi para narasumber webinar “Tips dan Trik Memburu Beasiswa”, yang diadakan oleh Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurutnya, memburu beasiswa dalam hal ini dana adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk peningkatan pendidikan, namun tak kalah penting adalah adalah niat, kepercayaan diri dan keberanian untuk berkompetisi, mengubah diri mendapatkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
"Pada posisi ini, pesan Sumpah Pemuda menjadi penting untuk generasi muda. Melalui kesempatan pendidikan, generasi muda mendapat kesempatan untuk mewujudkan cita cita untuk bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, seminar ini dipersembahkan untuk setitik sumbangsih Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPP Partai Golkar untuk teman teman yang bertekad membuat perubahan," kata Agustian.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Kemdikbud Abdul Kahar yang memaparkan tentang peluang dan tantangan mendapatkan beasiswa menjelaskan, strategi untuk meraih beasiswa di antaranya cari beasiswa dengan kondisi dan kebutuhan kita dengan persiapan yang maksimal dan masukan berkas beasiswa lebih awal.
“Khusus untuk S2 dan S3 di luar negeri, persiapan lebih lama minimal setahun, harus detail membaca informasi prodi dan banyak membaca karya profesor yang nanti akan menjadi mentor kita,” katanya.
Kahar mengungkapkan, banyak informasi beasiswa baik dari dalam maupun dari luar negeri. “Intinya, beasiswa itu pertarungan berebut kursi. Mereka yang siap yang akan dapat,” tambah tokoh yang lama memimpin lembaga pembiayaan beasiswa LPDP ini.
Atasi Kesenjangan
Sementara Wakil Ketua Umum DPP Golkar Bidang-Bidang Kesra yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan, beasiswa bertujuan untuk mengatasi kesenjangan kelompok masyarakat yang miskien dan kaya karena dengan pendidikan lah, prubahan sosial akan lebih terjadi.
“Kita wajib menyediakan akses pendidikan yang luas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena itu, DPR khususnya Komisi X akan mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang menginginkan SDM Indonesia makin meningkat,” kata Hetifah.
Hatifah menjelaskan data tentang persentase jumlah masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan yang nantinya masih terbesar pada kelompok pendidikan SD (43 persen), SMA (26,4 persen), SMP (21,2 persen), dan perguruan tinggi masih 8,8 persen.
“Jadi, aksen ke pendidikan tinggi masih terbatas. Kita harus membantu perluasan akses ini,” katanya.
Sedangkan narasumber lain, Amira Kaca, alumni ITB Bandung yang juga penerima beasiswa & LSE (Master of Public Administration in Economic Policy, 2015-2017) menyarankan pemburu beasiswa aktif membuka portal informasi beasiswa dan organisasi pemberi beasiswa.
Kaca menyarankan juga untuk mempelajari latar belakang dan visi misi organisasi yang memberikan beasiswa, apa tujuan dari beasiswa tersebut, juga profil penerima beasiswa yang ideal (bidang studi, negara tujuan, track record?).
“Lakukan asesmen apakah profil kita cocok dengan beasiswa tersebut dan apakah ada hal yang bisa kita tingkatkan dari diri kita agar lebih kompetitif,” ujar pengurus di Bidang Dikbud DPP Partai Golkar ini.
Sumber: BeritaSatu.com