Yogyakarta, Beritasatu.com - Salah satu aspek penting penanganan pandemi Covid-19 adalah test and tracing (tes dan penelusuran) yang membutuhkan pengujian terhadap penduduk dalam rasio tertentu sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Setelah mengamati bahwa Indonesia masih mengalami keterbatasan jumlah laboratorium, sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium berkolaborasi membangun Intibios Lab, laboratorium yang fokus pada Polymerase Chain Reaction (PCR) swab test, antigen swab test, rapid test, dan tes serologi yang bermanfaat dalam deteksi Covid-19.
Kolaborasi ini digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior dan Menteri Perdagangan 2016-2019 bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, dan Rio Abdurrachman, serta Dr Nanny Djaya (spesialis gizi yang pernah menjadi kepala rumah sakit di Jakarta) dan Dr Enty (spesialis mikrobiologi klinis).
Yogyakarta dipilih menjadi kota tempat Intibios beroperasi karena mendapat sambutan dari Subardi, tokoh masyarakat DIY, untuk berkolaborasi menyediakan tes yang penting dalam penanganan Covid-19.
Hal itu diungkap Enggartiasto dalam kunjungan persiapan pembukaan Intibios Lab Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Godean, Banyuraden, Gamping, Sleman, Senin (26/10/2020). Hadir dalam acara kunjungan tersebut perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, DIY
“Kami bahagia sekali Mbah Bardi langsung merespons ide kami untuk membangun lab di Yogyakarta. Kini kami sedang menuntaskan proses administrasi agar lab ini dapat segera beroperasi,” ujar Enggar bersama seluruh pendukung kolaborasi Intibios tingkat pusat maupun Yogyakarta melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (26/10/2020).
Enggar mengatakan, masalah pembangunan lab relatif mudah. Yang sulit adalah pengadaan alat-alat, reagen, dan consummables lainnya karena barang-barang tersebut jadi rebutan di tingkat dunia.
Rio menjelaskan bahwa Intibios adalah pertemuan antara bisnis dan kemanusiaan. "Laboratorium ini harus dikelola secara sehat dan berkelanjutan agar dapat berkontribusi dalam penanganan pandemi," kata Rio.
Enggar menambahkan, “Kami sedang menyiapkan juga operasi di Cirebon, Karawang, Bogor, Lampung, Balikpapan, dan kota-kota lain. Mungkin secara berita yang ramai di Jakarta, namun pandemi ini terjadi di seluruh Indonesia, sehingga kita merasa perlu hadir di berbagai tempat di Indonesia.”
Acara ditutup dengan penjelasan dan tur ke dalam fasilitas sehingga undangan dan wartawan mendapat bagaimana laboratorium yang telah memenuhi standar Biosafety Level 2 (BSL 2) dan bisa melakukan pengujian secara cepat dan akurat.
Sumber: BeritaSatu.com