Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) telah menggandeng banyak pihak dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) Nomor 440/5538/S.J tertanggal 6 Oktober 2020 mengenai Kemitraan antara Pemerintah Daerah, upaya penanganan Covid-19 juga dilakukan bersama dengan Organisasi Masyarakat Termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat.
Staf Khusus (Stafsus) Kementerian Dalam Negeri, Kastorius Sinaga, menjelaskan, saat ini pemerintah memang sedang memfokuskan penanganan kasus di zona yang tinggi angka pandemi. Namun demikian, untuk daerah-daerah lain yang memiliki angka rendah juga terus dipantau.
"Kemendagri telah lakukan berbagai program, kita berada di dalam front line dan menjalin kerja sama tidak hanya dengan pemerintah daerah, namun juga sampai ke LSM," kata Kastorius Sinaga, dalam Webinar INFID bertema "Dukungan Pemerintah Melalui Kementerian Dalam Negeri: Pelibatan Ormas dan LSM Bersama Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Covid-19," di Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Berdasarkan laporan program kegiatan Mendagri sebagai wakil ketua VI Komite PC-Pen, sejumlah program telah dilaksanakan. Diantaranya menyusun regulasi dan buku pedoman bagi pemerintah daerah untuk penanganan Covid-19, melakukan pengarahan kepada satgas penanganan Covid-19 dan sosialisasi sejuta masker ke daerah.
"Kita juga sudah bagikan 39 juta masker ke daerah. Kita monitor apakah sampai ke daerah dan memang kami yakinkan masker itu telah terbagi ke daerah," ucapnya.
Disamping itu Kemendagri juga mengawal alokasi anggaran dan realisasi penanggulangan/ penanganan dampak covid-19 di daerah. Termasuk juga melakukan dorongan percepatan realisasi anggaran pemerintah daerah agar terjadi stimulus ekonomi.
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center, Agus Samsudin, mengingatkan, saat ini pemerintah memang harus terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Termasuk juga kerjasama terkait dengan sosialisasi penggunaan vaksin Covid-19 yang sebentar lagi akan digunakan.
"Sosialisasi vaksin harus dikerjasamakan keseluruhan. Kemudian juga kampanye yang lebih masif karena di daerah punya spesifikasi dan karakteristik masing-masing. Semua dilakukan untuk memperluas dampak penanganan pandemi," kata Agus.
Sumber: BeritaSatu.com