Jakarta, Beritasatu.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Diksi Kemdikbud) memperbolehkan sekolah menengah kejuruan (SMK) kembali menerapkan tatap muka untuk melakukan praktik.
Pemerhati pendidikan, Indra Charismiadji mengatakan, pemerintah harus mengetahui masing-masing jenis pendidikan vokasi. Dalam hal ini, perlu adanya koordinasi dan komunikasi yang intens dengan 34 dinas pendidikan provinsi tentang bagaimana menangani siswa vokasi.
“Yang memang butuh praktik lapangan itu yang diatur dengan ketat protokol kesehatannya. Jadi, jangan sembarangan. Ini perlu adanya komunikasi untuk menguraikan satu persatu kendala yang terjadi dan untuk mencari solusi bersama,” kata Indra kepada Suara Pembaruan, Selasa (11/8/2020).
Indra menuturkan, koordinasi pemerintah pusat dan daerah sepertinya belum dilakukan. Ini adalah kesalahan terbesar Kemdikbud. Sebab, mereka membuat kebijakan tetapi tidak paham apa yang menjadi duduk permasalahan di lapangan.
“Masalahnya bukan di teknologi dan juga bukan di kurikulum tapi di SDM, secara khusus para pendidik,”ujarnya.
Sumber: BeritaSatu.com