Jakarta, Beritasatu.com - Wiyanto Halim (89) menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang hingga tewas karena dituduh sebagai maling mobil. Pihak keluarga mengatakan bahwa almarhum sempat pamit kepada suster yang menjaga istrinya.
"Pamit. Sore dia pamit sama suster yang jaga istri beliau. Istri beliau kan sudah tidak bisa berbuat apa-apa," kata kuasa hukum keluarga Wiyanto Halim, Freddy Yoanes Patty kepada Beritasatu.com di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Selasa (25/1/2022).
Dikatakan Freddy, almarhum memang tidak tinggal satu rumah bersama kedua anaknya. Ia hanya tinggal bersama Istri, suster, pembantu dan sopir di kawasan perumahan elite Kalibata, Jakarta Selatan.
"Kalau anak-anak kan tidak ada yang di rumah. Ke anaknya tidak pamit tetapi pamit ke suster," ucapnya.
Lebih lanjut, Freddy mengungkapkan bahwa almarhum pamit untuk pergi ke salah satu tanah miliknya di wilayah Benda, Tangerang. Tanah tersebut disewakan oleh almarhum dan kemudian ia bertemu dengan seseorang yang menyewa tanah tersebut pada sore hari.
"Baru tadi malem kita dapat informasi bahwa beliau ini ke salah satu tanah miliknya di Benda. Tanah itu kan disewakan sama beliau dia ketemu sama yang sewa," ungkapnya.
"Menurut pengakuan yang sewa tanah. Pergi untuk bertemu satu orang itu yang nyewa tanah di Benda, Tangerang," sambungnya.
Freddy mengatakan bahwa, setelah almarhum bertemu dengan orang yang menyewa tanah tersebut, kemudian berbincang-bincang hingga pukul 17.30 WIB. Setelah keduanya berbincang, kemudian memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Ngomong-ngomong panjang lebar, sampai jam 17.30 WIB. Keduanya pulang, karena kan itu untuk menaruh alat berat lokasinya," ujar Freddy.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com