Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya akan memutuskan secara cermat terkait pembukaan sekolah tatap muka. Hal ini untuk mencegah sekolah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jakarta.
“Jadi dalam ambil kebijakan tentu Pemprov, kami, semua, sangat hati-hati, melibatkan para ahli-ahli pendidikan, psikolog, epidemiologis, semua kami libatkan. Kami selalu rapat internal dengan pihak-pihak terkait, Forkopimda, dan pemerintah pusat,” ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Yang jelas, kata Ariza, Pemprov DKI tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan para siswa, guru dan pihak lain yang terlibat dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah. Hal ini, kata dia juga menjadi penekanan dari Presiden Joko Widodo untuk mengutamakan keselamatan warga.
“Kami ingin kebijakan yang diambil seirama, seiring dengan harapan semua pihak. Karena yang utama bagi kami adalah keselamatan. Pak Presiden Jokowi di berbagai kesempatan menyampaikan prioritas utama ini,” ungkap dia.
Hingga saat ini, lanjut Ariza, Pemprov DKI Jakarta belum memutuskan untuk membuka sekolah tatap muka. Pemprov DKI masih mencermati perkembangan data dan fakta angka kasus Covid-19.
“Jakarta sampai saat ini, masih memerpanjang PSBB transisi dan belum perkenankan tatap muka untuk pendidikan. Kita akan lihat perkembangan dalam 1 hingga 2 minggu, 1 hingga 2 bulan ini, nanti kita akan putuskan yang terbaik. Pastinya keselamatan siswa, warga Jakarta yang jadi keutamaan kita,” tandas dia.
Selain memperhatikan fakta dan data perkembangan kasus Covid-19, kata Ariza, pihaknya juga akan meminta pertimbangan dan persetujuan orang tua. Pemprov DKI, kata dia, tidak ingin mengambil kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua.
“Jadi, kalaupun kami memperbolehkan sekolah tatap muka, orang tua punya hak untuk tidak mengirimkan anaknya sekolah. Kami tidak ingin kalau kami buka tapi ternyata tidak dapat dukungan dari orang tua, anak-anak nggak diperkenankan sekolah. Itu artinya kebijakan yang kami ambil tidak seiring dengan harapan para orang tua,” pungkas Ariza.
Sumber: BeritaSatu.com