Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Kesehatan (Kemkes) melaporkan kerumunan massa Rizieq Shihab di Jakarta, di Bandara Soekarno Hatta (Banten), dan Megamendung (Jawa Barat) dalam dua pekan terakhir telah menimbulkan cluster baru penularan Covid-19. Dari hasil pelacakan (tracing)dan pemeriksaan (testing) per 21 November sebanyak 50 orang di Tebet, dan 30 orang di Petamburan positif Covid-19.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di Labkesda 21 November 2020 ditemukan di Tebet 50 kasus positif, dan di Petamburan sebanyak 30 kasus,” kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemkes, Muhammad Budi Hidayat, dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/11/2020).
Sementara terdapat 15 kasus suspek di Megamendung, Jawa Barat, yang sedang menunggu hasil pemeriksaan swab PCR. Budi mengimbau semua orang yang ikut dalam kerumuman atau siapa pun yang kontak dekat dengan massa tersebut untuk segera isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
“Kami juga imbau bagi masyarakat yang kontak dekat dan mengikuti kegiatan di Bandara, Tebet, dan Megamendung untuk melakukan isolasi mandiri. Apabila bergejala segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan,” kata Budi.
Selain di rumah, isolasi mandiri juga bisa dilakukan di fasilitas yang disiapkan pemerintah, diantaranya Wisma Atlet, Kemayoran. Apabila selama melakukan isolasi mandiri di rumah mengalami gejala seperti terinfeksi Covid-19, yaitu batuk, pilek, sesak napas, sakit tenggorokan dan hilang indra penciuman dan perasa, maka segera hubungi puskesmas terdekat untuk melakukan tes swab PCR.
Budi mengatakan, cluster Petamburan, Tebet, Megamndung, dan Kota Tangerang Banten masih dalam pemantauan Kemenkes. Kemenkes mengimbau tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemimpin daerah agar memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan.
“Kita harus kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 agar dapat segera kita atasi,” kata Budi.
Hingga saat ini Kemenkes terus melakukan pelacakan kasus suspek sampai ke level kecamatan dan puskesmas. Kemenkes melakukan percepatan pemeriksaan spesimen dan merujuk kasus konfirmasi positif tanpa gejala ke RS Wisma Atlet atau hotel tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Juga dilakukan penguatan tracing dengan rasio 1:30 artinya dari satu pasien positif dilacak 30 orang yang kontak erat. Pelacakan dilakukan secara agresif di tingkat kecamatan terutama yang memiliki kerumunan massa besar. Selain itu juga dilakukan pemantauan secara intensif terjadinya penularan dalam 14 hari ke depan.
Saat ini Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19 telah menurunkan lebih dari 5000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas untuk menelesuri kontak erat. Kemkes berharap masyarakat terbuka dan jujur untuk mendukung proses pelacakan sehingga rantai penularan Covid-19 bisa dihentikan.
Sumber: BeritaSatu.com