Jakarta, Beritasatu.com -Penyidik Polres Bandara Soekarno-Hatta masih menyelidiki apakah ada korban lain dalam kasus dugaan pelecehan, pemerasan, dan penipuan yang dilakukan tersangka Eko Firstson alias EF, oknum tenaga medis rapid test terhadap seorang perempuan berinisial LHI, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Masih menelusuri (korban lain)," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Alexander Yurikho kepada Beritasatu.com, Selasa (19/9/2020).
Seperti diberitakan, seorang perempuan berinisial LHI melalui akun Twitter @listongs mengaku menjadi korban penipuan dan pelecehan oleh oknum petugas medis ketika menjalani rapid test di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Ketika pemeriksaan, hasil rapid test disebutkan menunjukan reaktif. Namun, oknum petugas yang belakangan diketahui adalah Eko, menawarkan bisa mengubah data hasil rapid test korban menjadi non-reaktif dengan biaya sebesar Rp 1,4 juta. Diduga hasil tes reaktif itu hanya akal-akalan tersangka untuk meminta uang kepada korban. Tragisnya, tak hanya melakukan penipuan oknum itu juga disebut melakukan pelecehan seksual.
Cuitan LHI mendapatkan banyak komentar warganet. Hampir semua komentar memberikan dukungan atas keberanian LHI mengunkapkan apa yang dialaminya. Ada juga warganet yang memberikan kesaksian bahwa hal serupa, mengubah hasil tes, pernah terjadi sebelumnya.
Menyoal apakah penyidik juga menelusuri media sosial korban LHI untuk mencari tahu apakah ada korban lain yang mengungkapkan pengalamannya di media sosial, tapi enggan membuat laporan ke polisi, Alex menyampaikan bahwa penyidik melakukan hal itu. "Ya pasti (menelusuri media sosial)," katanya.
Pascapenyelidikan, memeriksa korban di Bali, meminta keterangan saksi-saksi dan ahli, mengumpulkan bukti-bukti, serta melakukan gelar perkara, penyidik menaikkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan. Kemudian, menetapkan Eko sebagai tersangka. Polisi tidak menemukan Eko di tempat kos-nya di Jakarta.
Polisi akhirnya menangkap tersangka Eko di tempat persembunyiannya di daerah Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat (25/9/2020). Sarjana kedokteran itu kemudian digelandang ke Mapolres Bandara Soetta.
Sumber: BeritaSatu.com