Jakarta, Beritasatu.com - Polda Metro Jaya menyiapkan 19 Pos Pengamanan Terpadu terkait pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya 2020.
Operasi ini dalam rangka menciptakan situasi keamanan yang aman dan kondusif, termasuk menjalankan kebijakan pemerintah tentang pelarangan mudik.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, Polri mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah tentang pelarangan mudik.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyiapkan Pos Pengamanan Terpadu terkait kegiatan Operasi Ketupat Jaya 2020, yang bakal digelar pada Jumat (24/4/2020) lusa.
"Aplikasi yang dilakukan Polda Metro Jaya, kita akan membuat beberapa Pos Pengamanan Terpadu. Biasanya Polda Metro Jaya ada pos pengamanan, pos pelayanan, saat ini kita jadikan satu menjadi Pos Pengamanan Terpadu," ujar Yusri, Rabu (22/4/2020).
Dikatakan Yusri, Pos Pengamanan Terpadu diawaki personel Polisi Lalu Lintas, Sabhara, Brimob, Reserse, dan Propam, kemudian dibantu anggota TNI, Dishub, dan instansi terkait lainnya.
"Apa tugasnya, pertama menyangkut masalah kriminal, kemudian kamseltibcar lantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas), dan juga nanti ada skenario atau skema bagaimana petugas di lapangan. Di Pos Pam Terpadu itu, membuat skema dan skenario untuk bisa melarang masyarakat-masyarakat yang akan mudik sesuai dengan kebijakan pemerintah," ungkapnya.
Yusri menyampaikan, dari 19 Pos Pengamanan Terpadu itu, titik besarnya ada tiga lokasi, khususnya di jalan tol.
“Pertama ada di jalan tol yang mengarah ke Jawa Barat di pintu Tol Cikarang Barat, kemudian yang mengarah ke daerah Bogor ada di Pintu Tol Cimanggis, ketiga itu di Pintu Tol Bitung yang mengarah ke Merak. Ada pelibatan personel yang lebih lengkap dan kegiatan masif khusus di sana," katanya.
Sementara itu, 16 Pos Pengamanan Terpadu lainnya ada di masing-masing wilayah Polres jajaran. "Khususnya berada di jalan-jalan arteri daerah perbatasan-perbatasan," ucapnya.
Yusri menuturkan, Operasi Ketupat Jaya 2020 bakal digelar mulai 24 April atau pada hari pertama Ramadan hingga H+7 Hari Raya Idulfitri mendatang.
"Biasanya Operasi Ketupat kita laksanakan H-7 sampai H+7 (Lebaran), sekarang ini dimajukan. Jadi mulai H+1 karena Ramadan itu jatuh pada 24 April, itulah mulai hari dilaksanakan Operasi Ketupat sampai berakhirnya sekitar H+7 lebaran," jelasnya.
Menyoal berapa jumlah personel yang diturunkan dalam Operasi Ketupat Jaya 2020, Yusri menuturkan, belum bisa menyampaikan karena Biro Operasional Polda Metro masih mengitung dan menyiapkannya. "Masih dalam tahap persiapan," tandasnya.
Sumber: BeritaSatu.com