Washington, Beritasatu.com- Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) menyetujui obat AstraZeneca dan Amgen, Tezspire untuk mengobati asma parah bagi penderita yang berusia 12 tahun ke atas.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (18/12/2021), persetujuan tersebut didasarkan pada data uji coba tahap akhir yang menunjukkan obat tersebut mengurangi tingkat serangan asma hingga 56% di antara pasien bila dibandingkan dengan plasebo.
Amgen, yang memimpin pembuatan obat yang dikembangkan oleh AstraZeneca, menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk membuat Tezspire tersedia bagi pasien pada Januari.
Tezspire bekerja dengan menghalangi sejenis protein kekebalan yang disebut TSLP, yang ditemukan di lapisan paru-paru. TSLP termasuk dalam kelompok sitokin yang bertanggung jawab untuk membunyikan alarm pada sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu peradangan.
Obat dalam percobaan telah menunjukkan janji untuk penggunaan yang lebih luas terhadap pemicu yang berbeda dan merupakan biologis pertama dan satu-satunya untuk asma berat yang tidak memiliki batasan eosinofilik atau biomarker dalam label yang disetujui.
Eosinofil adalah sejenis sel darah putih, terkait dengan pembengkakan dan penyempitan saluran udara yang dapat memperburuk serangan asma.
Tezspire akan bersaing dengan Dupixent Regeneron dan Fasenra milik AstraZeneca, yang menghasilkan penjualan hampir US$1 miliar (Rp 14,3 triliun) tahun 2020.
Amgen akan mencatatkan penjualan obat di Amerika Serikat, sedangkan AstraZeneca akan mencatatkan penjualan di luar negeri. Kedua perusahaan juga akan menerima pendapatan kolaborasi dari keuntungan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com