Jakarta, Beritasatu.com - Masyarakat yang melakukan pemeriksaan atau dites adalah pahlawan bagi upaya memutus rantai penularan Covid-19. Jika memiliki gejala Covid-19 atau terlibat dalam kerumunan tanpa ada protokol kesehatan ketat, maka dianjurkan untuk memeriksakan diri ke puskesmas karena testing sudah digratiskan.
Kepala Sub Bidang Tracing Satgas Covid-19, Kusmedi Priharto mengatakan, Covid-19 adalah virus baru yang cara penularannya melalui droplet. Bahkan droplet yang jatuh bisa menjadi airborne. Apalagi di ruangan dengan sistem pendingin sentral tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak, maka penularan masif akan terjadi.
"Kalau sehabis bertemu atau berkumpul di tempat banyak orang dan tidak ada protokol kesehatan benar, saatnya datang ke puskesmas untuk tanyakan tertular atau tidak. Biar orang puskesmas yang ambil keputusan untuk itu," katanya dalam dialog virtual dari Graha BNPB, di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Untuk memastikan terinfeksi virus ini maka testing adalah langkah tepat. Jika bergejala ringan maka disarankan untuk isolasi mandiri di rumah atau di tempat yang sudah disiapkan pemerintah. Namun jika bergejala sedang hingga berat maka akan dirawat di rumah sakit.
Pelaksanaan testing ini, lanjutnya, tidak memberatkan masyarakat karena pemerintah sudah menyediakannya secara gratis.
Terkait testing, diagnostik mutlak dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR) yang memiliki tingkat akurasi tinggi. Namun untuk penelusuran kontak (tracing) guna mengetahui kondisi seseorang terpapar Covid-19 atau tidak akan dilakukan dengan metode swab antigen. Hasil pemeriksaan ini dapat diketahui dalam 10-15 menit dengan tingkat akurasi hingga 82%.
"Jika dengan metode antigen diketahui hasilnya positif maka akan diteruskan dengan pemeriksaan PCR sebagai konfirmasi," imbuhnya.
Kusmedi menambahkan, saat ini kasus sedang tinggi dan tingkat hunian rumah sakit juga tinggi. Jika masyarakat ditemukan dalam kondisi awal tidak berat, penyembuhan akan jauh lebih mudah dan efisien. Itulah mengapa testing sangat penting.
Hal ini diawali dengan tracking atau mencari orang-orang yang positif atau yang kontak dengan orang positif sehingga bisa didapatkan hasil positif atau negatif.
"Kami berusaha menemukan orang-orang dalam posisi kondisi ringan. Bisa disembuhkan dengan sempurna dan penyembuhan tidak gunakan obat tetapi dengan istirahat bagus, tingkatkan daya tahan tubuh olah raga, minum obat meningkatkan daya tahan tubuh," paparnya.
Sumber: Suara Pembaruan