Jakarta, Beritasatu.com - Kenaikan kasus positif Covid-19 dikhawatirkan menyebabkan rumah sakit kelebihan beban. Oleh karena itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng Faqih, meminta pemerintah menambah fasilitas layanan untuk pasien. Jika tidak, sebagian pasien tidak mendapatkan layanan dan tenaga kesehatan semakin berisiko terpapar Covid-19.
“Harus menambah kapasitas pelayanan. Kalau tidak ditambah, IDI khawatir saudara kita yang sakit tidak mendapatkan ruangan. Kemudian petugas kesehatan bisa kewalahan menangani pasien jika overload,” kata Daeng pada dialog secara virtual “Benteng Terakhir Penanganan Covid-19” di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Menurut Daeng, lonjakan pasien positif dan kelebihan beban di rumah sakit menyebabkan tenaga kesehatan kelelahan, sehingga mudah terinfeksi Covid-19. Pasalnya, setiap hari tenaga kesehatan kontak langsung dengan pasien. Karena itu, menambah fasilitas layanan adalah salah satu cara untuk melindungi tenaga kesehatan.
Jumlah dokter yang telah gugur akibat Covid-19 terus bertambah. Data yang dihimpun Tim Mitigasi PB IDI dan diperbarui terakhir 17 September 2020 pukul 14.00 WIB menunjukkan, jumlah dokter yang wafat 117 orang berasal dari 17 provinsi. Terbanyak di Jawa Timur sebanyak 30 dokter, Sumatera Utara 21, DKI Jakarta 16, Jawa Barat 11, Jawa Tengah 8, Sulawesi Selatan 6, dan Kalimantan Timur 3 dokter. Kemudian Bali, Papua, dan Sumatera Selatan masing-masing 4 dokter. Sedangkan Riau, Yogyakarta dan Aceh masing-masing 2 dokter. Sementara Papua Barat, NTB, Banten, dan Riau masing masing 1 dokter.
Namun menurut Daeng, yang paling penting adalah kasus Covid-19 harus bisa ditekan. Transmisi virus ini harus dikendalikan. Jika tidak, segiat apa pun fasilitas layanan kesehatan disiapkan, tetap akan overload apabila jumlah kasus positif terus bertambah. Oleh karena, PB IDI akan berembug dengan profesi tenaga kesehatan lainnya agar melakukan kampanye bersama untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Bbla masyarakat terus mengabaikan protokol kesehatan, penularan virus ini akan tetap tinggi. “Segiat apa pun kita menambah kapasitas, khawatir suatu saat melampaui kapasitas itu. Jadi kita akan kampanye bersama supaya masyarakat mematuhi protokol kesehatan, minimal disiplin pakai masker,” kata Daeng.
Sumber: BeritaSatu.com