Jakarta, Beritasatu.com - Kapasitas tower 5 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran hampir penuh terisi pasien Covid-19 tanpa gejala. Untuk itu satu tower lagi, yaitu tower 4 sudah mulai difungsikan hari ini bagi pasien positif Covid-19 yang tanpa gejala.
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan, tower 4 yang bersebelahan dengan tower 5 itu memiliki kapasitas 1.546 tempat tidur (bed). Jika ditotalkan, penggunaan tower 4 dan 5 sebagai flat isolasi mandiri dapat menampung sebanyak 3.116 pasien.
"Sekarang ini kita siapkan 1.546 di tower 4. Dinyatakan siap tadi malam mulai dari fasilitas hingga SDM. Sejak pagi tadi kita sudah mulai masukkan pasien tanpa gejala," kata Tugas di Graha BNPB, Jakarta, Senin (21/9/2020).
Menurut Tugas, dalam satu ruangan isolasi mandiri di tower 4 ini berisi 2 bed dan 3 bed. Kapasitas 3 bed dalam satu ruangan bisa untuk satu keluarga. Sejak awal hunian ini memamg didesain untuk 2-3 bed. Jika semua ruangan difungsikan tiga bed maka kapasitas tower 4 bisa lebih dari 2.000.
Adapun tower 5 yang sudah digunakan sebelumnya telah terisi sebanyak 1.497 pasien tanpa gejala atau sebanyak 95,35 persen dari total kapasitas 1.570 bed Berdasarkan laporan hingga Senin (21/9/2020) pukul 10.00 WIB, kapasitas yang tersisa di tower 5 ada 73 bed.
Sementara itu, RS Darurat Covid-19 yang berada di tower 6 dan 7 masih tersisa sebanyak 523 bed. Sebanyak 306 bed ada di tower 6 dan 217 bed di tower 7. Dari rincian tersebut, penggunaan tower 6 dan 7 telah mencapai 81,83 persen dari total kapasitas 2.878 bed.
Tugas mengatakan, selama masa isolasi mandiri, pasien positif Covid-19 tanpa gejala ini mendapat perawatan kesehatan. Kemudian mendapatkan vitamin, asupan gizi yang cukup, dan dalam pengawasan tenaga medis termasuk psikolog. Juga diberikan sesi konsultasi gratis secara virtual dengan psikolog. Selain itu, juga disiapkan tempat olah raga, jogging track dan aktivitas lainnya, yang diharapkan bisa meningkatkan imunitas sehingga mempercepat penyembuhan.
Tugas menambahkan, untuk diisolasi mandiri di tower 4 dan tower 5 harus memenuhi syarat. Mereka adalah yang sudah tes swab PCR dan dinyatakan positif Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala. Sebelum masuk ke Wisma Atlet, mereka dicek terlebih dahulu di puskesmas atau faskes lainnya. Dari faskes ini kemudian mengeluarkan rekomendasi bahwa si pasien tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Ini syaratnya memang, rekomendasi rujukan bahwa mereka tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, maka akan dikirim ke Wisma Atlet," kata Tugas.
Di sisi lain, mekanisme ini juga bisa membantu khususnya Pemda dalam rangka mengontrol berapa banyak warganya yang dikirim untuk isolasi mandiri di Wisma Atlet.
Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Satgas Penanganan Covid-19, Jossep F. William mengatakan, untuk mengirim pasien positif Covid-19 tanpa gejala ke Wisma Atlet diberlakukan antrian. Karena tenaga kesehatan dalam seminggu terakhir sangat sibuk melayani pasien positif. Ini terlihat dari ambulans yang dioperasionalkan Satgas Covid-19 selalu penuh setiap harinya.
"Jadi tidak bisa begitu (pasien) kontak langsung kita jemput, sehingga memang ini kita butuh sekali bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Karena kalau kita terus seperti ini, semua sistem kesehatan kita akan ambruk. Kalau sekarang kita masih tanah, tapi pertanyaannya sampai kapan," kata Jossep.
Sumber: BeritaSatu.com