Surabaya, Beritasatu.com - Pemerintah Arab Saudi akhirnya membuka kembali layanan ibadah umrah bagi umat muslim dunia per 1 November 2020 lalu. Jemaah umrah dari berbagai negara sudah diperbolehkan lagi masuk ke Kota Mekah dan Madinah, meskipun jumlahnya masih dibatasi.
Bagi Andik Setiawan, seorang traveler asal Surabaya, ini tentu kabar yang membahagiakan. Ia mengaku sudah tak sabar lagi untuk segera melepas kerinduan akan kenangan dan jejak yang ditinggalkan Nabi Muhammad SAW di tanah suci.
"Kebijakan pemerintah Arab Saudi ini tidak hanya membahagiakan, tapi juga mengingatkan kembali pengalaman luar biasa saat menjelajah beberapa kota di negara itu dengan bersepeda,” kata Andik kepada Beritasatu.com, Jumat (20/11/2020).
Founder Serba Amerika ini menuturkan, pada awal Januari 2020 lalu, sebelum pandemi Covid-19 melanda seluruh belahan dunia, ia berkesempatan menjalankan umrah untuk kesekian kalinya. Adapun pengalaman paling berkesan dari kegiatan umrah kali ini adalah menggunakan sepeda Brompton yang waktu memang sedang naik daun.
"Ya, mungkin ini hal yang out of the box, tidak pernah atau jarang dilakukan orang-orang saat mengunjungi Mekah, Madinah maupun Jeddah saat berada di Arab Saudi. Umumnya, para jemaah umrah menggunakan bus dan kemana-mana selalu berombongan,” tuturnya.
Sebelum bertolak ke tanah suci untuk keperluan umrah, Andik memang menyiapkan sepeda lipat untuk digunakan selama berada di sana. "Saya memang sudah punya gambaran wilayah mana saja yang bakal bisa dijelajahi dengan bersepeda," paparnya.
Saat berada di tanah suci, Andik mengaku merasakan sensasi bersepeda yang luar biasa. Sehabis salat Subuh, di saat jemaah lain lebih memilih istirahat di kamar hotel, ia langsung mengambil sepedanya untuk mengetahui keunikan wilayah yang dituju, dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di sekitar Masjid Nabawi hingga ke Jabal Uhud.
"Saya menikmati keunikan tempat-tempat tersebut sendirian. Ada sopir yang mengawal di belakang hanya untuk jaga-jaga kalau ban sepeda kempis,” kelakar Andik saat menceritakan pengalaman bersepeda di Arab Saudi.
Tidak cuma itu saja, sensasi bersepeda menyusuri kota-kota di Madinah berasa seperti masuk dalam nuansa kehidupan jaman Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, Andik bisa menjangkau ke kawasan kota tua dan masuk ke kampung-kampung yang ada di Madinah.
"Kalau dengan bus, rasanya sulit bisa menjangkau kawasan tersebut. Nah, dengan bersepeda saya bisa lebih leluasa, melampiaskan kerinduan yang sangat mendalam pada sosok baginda Nabi, membayangkan bagaimana dulu perjuangannya menegakkan khilafah Islam. Bahkan lebih dari itu, saya ingin lebih tahu mengenal kota-kota dimana Nabi Muhammad pernah tinggal,” papar Andik.
Meski demikian, kata Andik, selama di tanah suci jam untuk bersepeda tetap diatur sedemikian rupa tanpa mengganggu ibadah umrah. Terutama saat di Mekah, waktunya sangat terbatas untuk bersepada menjelajahi sudut-sudut kota.
"Jadi, saat di Mekah sulit sepedaan karena waktunya tidak cukup. Setelah kembali ke Jeddah 2 malam, saya menyempatkan mengitari sudut kota, termasuk ke Jabal Magnet. Sebenarnya, bersepeda di Arab Saudi sangat nyaman dan menyenangkan karena banyak jalanan sepi. Kenangan yang tidak terlupakan adalah saat masuk ke kampung-kampung Madinah, sering disapa masyarakat sekitar. Mungkin karena mereka jarang melihat orang menggunakan sepeda Brompton," ungkap Andik.
Andik menambahkan, pengalaman menjelajah wilayah di luar negeri dengan bersepeda tidak hanya dilakukannya saat di Arab Saudi. Setiap berkesempatan traveling ke luar negeri, dirinya juga membawa sepeda Brompton seperti ke Amerika Serikat (AS) dan Australia.
Sebagai pecinta traveling, Andik mencatat sudah 53 negara yang dikunjunginya dan menjelajah kota-kota di negara tersebut dengan bersepeda. "Apalagi di musim pandemi saat ini, naik sepeda lebih aman karena jauh dari kerumunan orang dan lebih sehat karena sambil berolahraga," pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com