Davos, Beritasatu.com – World Economic Forum atau WEF 2022, selayaknya menjadi forum kolaborasi dunia untuk mewujudkan ekonomi dan industri hijau. Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Investasi dan Kepala Badan Kordinasi Penananaman Modal, Bahlil Lahadalia, Senin (23/5/2022).
"Dunia harus berkolaborasi untuk mewujudkan visi lingkungan global maupun negara masing-masing, melalui green industry dan green economy," ujar Bahlil, usai peresmian Paviliun Indonesia di WEF 2022 Davos, Swiss, Senin (23/5/2022).
Peresmian Paviliun Indonesia di WEF 2022 Davos ini dilakukan dengan pemotongan pita oleh Menko Perekonomian, Menkominfo Johnny G. Plate, Menteri Imvestasi Bahlil Lahadalia, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Duta Besar (Dubes) RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, dan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid.
Bahlil, yang juga Kordinator Penyelenggara Partisipasi Indonesia di WEF 2022 Davos mengatakan, kolaborasi tersebut penting karena dunia masih menerapkan standar ganda dalam mewujudkan visi lingkungan global.
Bahlil mencontohkan pada WEF 2021, Indonesia mendeklarasikan penyetopan ekspor nikel. Melalui kebijakan itu, Indonesia ingin mengembangkan ekosistem industri baterai untuk mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. "Tapi sejumlah negara lain memprotes kebijakan itu," ujarnya.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com