Jakarta, Beritasatu.com- PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA), perusahaan asuransi umum, membukukan premi bruto sebesar Rp 190,52 miliar pada kuartal I 2022. Nilai itu tumbuh 8,47% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 175,64 miliar.
Pencapaian premi bruto tersebut mengerek jumlah pendapatan perseroan sebesar 5,16% (yoy) menjadi Rp 221,99 miliar. Kendati hasil investasi menurun 10,51% (yoy) menjadi Rp sebesar Rp 30,20 miliar.
"Pendapatan Premi Bruto bulan Maret 2022 dibanding dengan Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 8,47% dibanding periode yang sama di tahun 2021. Unsur-unsur yang mempengaruhi kenaikan pendapatan tersebut antara lain adalah adanya kenaikan dari premi bruto," jelas Manajemen ABDA dalam Materi Public Expose yang dilaporkan di keterbukaan informasi, dikutip Minggu (22/5).
Di sisi beban, terjadi penurunan beban klaim sebesar 9,64% (yoy) menjadi Rp 58,77 miliar pada kuartal I-2022. Sedangkan beban komisi tumbuh sebesar 11,41% (yoy) menjadi Rp 20,52 miliar, sejalan dengan kenaikan perolehan premi. Sedangkan beban umum dan administrasi terdapat penurunan sebesar 10,80% (yoy) menjadi Rp 73,80 miliar.
Dengan kinerja tersebut, jumlah beban Asuransi Bina Dana Arta tercatat mencapai Rp 153,09 miliar atau susut 7,94% (yoy). Alhasil laba bersih berhasil dibukukan melesat 51,32% (yoy) menjadi Rp 55,43 miliar pada kuartal I-2022.
Selian memaparkan kinerja terbarunya, manajemen Asuransi Bina Dana Arta juga menerangkan sasaran kerja pada tahun 2022. Pertama, perseroan menyasar pertumbuhan yang menguntungkan, dengan mencapai hasil teknis positif melalui manajemen risiko ketat dalam semua saluran distribusi dan produk.
Kedua terkait pertumbuhan bisnis dan klien. Hal itu dilalui dengan menumbuhkan portofolio yang terdiversifikasi berdasarkan lini bisnis dengan saluran distribusi yang beragam. Termasuk memberikan proposisi nilai khusus dan layanan yang memenuhi kebutuhan masing-masing klien.
Ketiga, transformasi operasional transformasi perusahaan dengan menerapkan praktik terbaik operasional dan teknologi global yang menempatkan klien di pusat informasi, proses, dan layanan pengelolaan biaya yang efisien. "Meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan penghematan biaya dengan mengembangkan model operasional yang didasarkan pada standarisasi, sentralisasi, dan pengembangan, serta evaluasi aset perusahaan dan penjualan atau penyewaan yang tidak efektif atau berlebihan untuk operasional," jelas Manajemen ABDA.
Terakhir, mendorong organisasi berkinerja tinggi. Dalam hal ini, setiap orang memainkan peran penting dalam mendorong perusahaan ke depan, dan segala sesuatu yang terjadi pada tingkat individu, kelompok atau departemen berkontribusi pada tujuan organisasi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily