Jakarta, Beritasatu.com - Bank Indonesia (BI) menyebut kinerja nilai tukar rupiah sepanjang Januari 2022 mengalami pelemahan rata-rata 0,01%. Bahkan pada 19 Januari 2022 mata uang Garuda tercatat anjlok 0,77%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan aliran modal asing yang masuk masih terbatas (capital inflow) di tengah terjaganya pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik.
“Memasuki awal tahun 2022, investasi portofolio yang mencatat net inflows terbatas sebesar US$ 0,2 miliar sampai dengan 18 Januari 2022,” kata dia dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (20/1/2022).
Meski begitu, Perry memastikan pelemahan atau depresiasi rupiah masih lebih baik dibandingkan mata uang sejumlah negara berkembang lainnya. "Depresiasi rupiah tersebut relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina (0,98% ytd) dan Rusia (2,89% ytd)," tambahnya.
BI memprediksi kinerja nilai tukar rupiah akan tetap terjaga didukung kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. “Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental dan bekerja pada mekanisme pasar, efektivitas operasi moneter, dan ketersediaan likuiditas di pasar,” ucapnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily