Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mendorong mahasiswa yang bergabung dalam Kelompok Cipayung Plus untuk menjadi pengusaha.
Hal itu dikatakan Bahlil saat bertemu aktivis kelompok Cipayung Plus di Kantor Kementerian Investasi pada Kamis (20/1/2021) malam.
Hadir dalam pertemuan itu Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), tokoh nasional Maruarar Sirait, sejumlah Organisasi Kemahasiswaan Cipayung Plus seperti Ketua Umum PB HMI Raihan, Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri, Sekjen IMM Zaki, dan Ketua Umum PP PMKRI Benediktus Papa.
Selain itu, Ketua Umum PP KAMMI Zakky Ahmad Rifai, Ketua Umum PP HIKMABUDHI Wiryawan, Ketua Umum PP KMHDI I Putu Yoga Saputra, Ketua Umum LMND Muhammad Asrul, dan Ketua Umum PP HIMA Persis Iqbal Muhammad Dzilal, dan lainnya.
Bahlil mengatakan, mahasiswa Kelompok Cipayung merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa ini. Sehingga, sudah selayaknya kepentingan mahasiswa Kelompok Cipayung mendapat perhatian pemerintah.
"Kelompok Cipayung adalah tokoh kaum intelektual muda yang telah ditunjukkan dengan hasil kader-kader terbaik yang telah memegang jabatan penting di negara ini. Kelompok Cipayung diisi oleh orang-orang intelektual bangsa," ujar Bahlil yang juga merupakan alumi Kelompok Cipayung.
Bahlil berharap ke depan Kelompok Cipayung bisa terlibat dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Bahlil akan memperjuangkan keinginan kelompok Cipayung menjadi calon-calon pengusaha.
"Untuk adik-adik mahasiswa juga bisa terlibat dalam pembangunan ekonomi. Saya mendorong aktivis Cipayung menjadi pengusaha," ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, pemberdayaan mahasiswa adalah salah satu terobosan dalam rangka pemberdayaan anak-anak muda. "Agar aktivis ini jangan berpikir politik terus, tetapi ekonomi juga. Tetapi pemerintah juga salah kalau akses tidak diberikan. Nah ini akan saya pikirkan. Ini bisa jadi trigger," katanya.
Ketua Umum PB HMI Raihan mengatakan, pemberdayaan mahasiswa menjadi penting karena aktivis juga punya banyak cita-cita. Tentu untuk mewujudkan cita-cita itu butuh dua modal, pertama modal sosial dan modal finansial.
"Harapannya dengan pertemuan tadi dengan pak Menteri kita diajarkan bagaimana menjadi pengusaha dan mampu membuat modal finansial," kata Raihan.
Sekjen Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Zaki menyambut baik rencana pembedayaan mahasiswa dalam membangun ekonomi bangsa. Sebab, dengan memulai bisnis sejak muda maka ke depan akan muncul banyak pengusaha-pengusaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
"Pemberdayaaan mahasiswa sejak awal ini sangat penting. Jadi, setelah lulus dari mahasiswa tentu sudah punya pengalaman dalam berbisnis," katanya.
Ketua Umum PP GMKI Jeffey Gultom mendorong pemerintah mempercepat investasi, mempercepat transformasi ekonomi, menyelaraskan kebijakan pusat-daerah, memberikan kemudahan berusaha.
Jeffrey juga menyambut baik rencana pemerintah memberdayakan mahasiswa dalam ekonomi. Dia juga memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang melahirkan terobosan progresif dalam sejarah bangsa dengan mencabut 2.078 Izin Usaha Tambang, 192 sektor kehutanan seluas 3.126.439 hektare, serta Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan yang ditelantarkan seluas 34,448 hektare.
Bamsoet mengatakan, izin tambang yang dicabut bisa diberikan beberapa kepada Kelompok Cipayung Plus untk dikelola secara profesional. Para investor yang berbisnis di Indonesia bisa menggendeng Kelompok Cipayung di daerah itu.
Bamsoet mengaku senang mendampingi mahasiswa bertemu dengan Menteri Bahlil. Dia yakin Menteri Bahlil bisa memberikan ruang dan peluang kepada mahasiswa Cipayung Plus untuk bisa menjadi pengusaha-pengusaha baru.
Tokoh nasional Maruarar Sirait berperan aktif membantu mahasiswa Kelompok Cipayung Plus menyampaikan aspirasi kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada Kamis malam.
Maruarar mengatakan, mendukung mahasiswa untuk diikutsertakan dalam pembangunan ekonomi bangsa. Namun, mahasiswa harus memastikan aspek legal terpenuhi atau semuanya sesuai aturan hukum.
"Di sisi lain adik-adik mahasiswa Kelompok Cipayung Plus pun harus siap pada saat pemerintah memberikan kesempatan. Siap secara mental dan sumber daya manusia," kata Ara panggilan akrab Maruarar Sirait.
Menurut Ara, langkah nyata dalam pembedayaan mahasiswa menjadi penting. Namun dia meningatkan mahasiswa untuk menyiapkan keterampilan dan bekerja secara profesional.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com