Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan korban akibat kecelakaan lalu lintas (lalin) didominasi usia produktif. Untuk itu, Kementerian Perhubungan (Kemhub) fokus meningkatkan keselamatan bertransportasi di semua moda.
"Keselamatan bertransportasi di semua moda baik darat, laut, udara maupun perkeretaapian, semua penggunanya harus bisa terjamin keselamatannya," ucap Budi dalam sambutannya di kegiatan Pentas Edukasi Transportasi, Selasa (9/3/2021).
Apalagi, korban kecelakaan diominasi usia produktif termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena itu, Budi mengajak agar kelompok milenial atau generasi muda selalu mengutamakan keselamatan dengan cara disiplin berlalu lintas, mematuhi peraturan, menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi, dan beralih menggunakan kendaraan umum.
Sementara Direktur Prasarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan Darat Mohammad Rizal Wasal mengungkapkan tahun 2020 tercatat sebanyak 100.028 kejadian kecelakaan melibatkan kelompok usia produktif dengan jumlah korban meninggal sebanyak 23.529. Kecelakaan itu menimpa masyarakat dengan rentang usia 10-19 tahun sebanyak 26.906 korban dan 20-29 tahun sebanyak 29.281 korban jiwa.
Artinya, jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan terutama kelompok usia muda di tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) jumlah korbannya cukup tinggi hingga mencapai 80.641, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 17.699 dan Sekolah Dasar (SD) 12.557 korban jiwa. Adapun S1 3.751, D3 sebanyak 770, dan S2 sejumlah 136 korban jiwa.
Rizal mengaku prihatin karena generasi muda merupakan kelompok-kelompok yang akan membangun dan memimpin bangsa ke depan. Untuk itu, Kemhub mencoba mengedukasi masyarakat agar dapat berperilaku aman di lalu lintas jalan.
Secara umum, pemerintah saat ini tengah menyiapkan bus sekolah untuk semua daerah. Bahkan beberapa sudah menjadi percontohan. "Sekarang, kita juga mencoba angkutan sekolah dengan menggunakan bus listrik di mana bus sekolah akan menjadi angkutan utama," ujar Rizal.
Menurutnya, bus sekolah akan bisa menjadi feeder (angkutan utama) jika kelompok muda beralih menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Perbaikan-perbaikan layanan terus Kemhub lakukan demi menciptakan keselamatan bagi para pelajar di Indonesia.
Pada bagian lain, Budi mengingatkan transportasi memiliki peran penting dalam mendukung mobilitas penumpang dan distribusi barang dan jasa. Termasuk menunjang aspek kehidupan baik pembangunan politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pertahanan serta keamanan. Dan yang tak kalah penting menjaga kesatuan dan persatuan negara.
Budi memastikan pembangunan bandara, pelabuhan, terminal, stasiun jalur kereta api, kapal dan bus harus terus berlanjut sekalipun di masa pandemi tentu dengan menerapkan protokol kesehatan
Sumber: BeritaSatu.com