Jakarta, Beritasatu.com – PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fesyen mendapatkan respons positif untuk produk Jaket Sehat pada masa adaptasi baru (new normal). Penjualan jaket sehat dengan merek JOBB ini terus meningkat sejak pertama kali dipasarkan pada Agustus 2020.
Pada kuartal IV 2020 penjualan Jaket Sehat Trisula Textile bertumbuh 23% dari kuartal III 2020. Jaket Sehat ini merupakan inovasi BELL untuk memenuhi kebutuhan pakaian pelindung tambahan dalam beraktivitas di masa new normal yang terbuat dari kain khusus.
“Pandemi Covid-19 merupakan tantangan bagi pelaku industri sehingga kami harus mampu beradaptasi. Menjawab tantangan ini Trisula mencari peluang membuat produk yang bermanfaat dengan kualitas produk. Kami bersyukur jaket sehat ini mendapat respons baik dari konsumen sehingga penjualan jaket sehat ini terus meningkat,” kata Sekretaris Perusahaan Trisula Textile Industries R Nurwulan Kusumawati dalam keterangan resmi, Sabtu (27/2).
BACA JUGA
Penjualan jaket sehat tidak hanya melalui toko offline, perseroan juga menjual melalui platform online. Hal ini mengingat pada masa pandemi banyak toko ritel yang melakukan pembatasan jam operasional. Apalahi selama pandemi, perilaku konsumen berubah menjadi berbelanja daring.
Hal ini dibuktikan denhan peningkatan penjualan online untuk produk-produk ritel Trisula Textile dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus pada kuartal IV 2020 sebesar 32,2% dibandingkan kuartal III 2020.
Perseroan terus berusaha memasarkan di online marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak. Perseroan juga gencar memasarkan jaket sehat ini melalui media sosial.
Sebagai informasi pada 2021, Trisula Textile berencana menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 12 miliar. Sumber pendanaaan berasal dari internal dan pinjaman perbankan. Capex akan digunakan untuk peremajaan mesin dan pembelian mesin baru dalam menunjang kebutuhan produksi.
“Ke depan, BELL akan terus memanfaatkan peluang dengan membuat produk-produk berkualitas. BELL juga akan berupaya untuk terus gencar dalam memasarkan dan menjual produknya melalui online platform dan toko ritel,” ucap Nurwulan.
Penjualan neto di akhir September 2020 turun 3,7% menjadi Rp 433,25 miliar. Perseroan pun mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk senilai Rp 1,58 miliar di kuartal III 2020.
Sumber: BeritaSatu.com