Jakarta, Beritasatu.com - PT Bank OCBC NISP Tbk sepanjang tahun 2020 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun, menurun 28% secara tahunan (year on year/yoy) di tengah pandemi Covid-19. Penurunan laba disebabkan provisi yang disiapkan pada 2020 mencapai 233,8%, meningkat dibandingkan provisi pada 2019 sebesar 226,3%. Kemudian, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat Rp 6,83 triliun tumbuh 6% (yoy). Namun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) masih cukup tebal 22%.
Sementara itu, laba operasional sebelum beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp 5,24 triliun, tumbuh 14% (yoy). Pertumbuhan laba operasional tersebut didukung pertumbuhan pendapatan operasional yang naik 9% (yoy), sementara upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi telah berkontribusi positif, antara lain biaya operasional dengan kenaikan sebesar 2% (yoy).
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja melalui keterangannya mengungkapkan, pandemi Covid-19 banyak memberikan pelajaran bagi perseroan, mulai keterbatasan mobilitas yang mendorong akselerasi digital hingga perubahan perilaku nasabah yang semakin sadar akan pengelolaan keuangan dan investasi. "Fenomena ini kami sambut dengan menghadirkan solusi perbankan yang memungkinkan nasabah individu dan korporasi mengelola keuangannya dimana saja. Didukung dengan kemudahan dan fleksibilitas dari layanan digital kami, serta berbagai program pemberdayaan dan edukasi untuk mendukung masyarakat menjaga kesehatan keuangannya,” kata Parwati, Selasa (9/2/2021).
Perseroan juga tetap menjalankan fungsi intermediasinya dengan menyalurkan kredit sebesar Rp 114,9 triliun hingga akhir Desember 2020 atau turun 3% (yoy). Upaya Bank OCBC NISP dalam melayani nasabah dilaksanakan bersamaan dengan komitmen dalam menjalankan kegiatan usahanya secara prudent. Hal ini tercermin dari rasio kredit macet (non performing loan/NPL) net yang tercatat sebesar 0,8% dan NPL gross sebesar 1,9%, berada di bawah rata-rata NPL industri perbankan.
Total aset perseroan tumbuh 14% (yoy) menjadi Rp 206,30 triliun, didorong dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 26% (yoy), di mana dana murah atau CASA berkontribusi sebesar 42%. Di sisi lain, wealth management menjadi salah satu produk dan layanan yang dapat ditingkatkan seiring dengan berkembangnya literasi keuangan. Di tengah perlambatan ekonomi, produk investasi yang diminati adalah produk investasi dengan risiko rendah, salah satunya surat berharga negara ritel, dimana perseroan turut menjadi mitra distribusi.
Kemudahan dan fleksibilitas untuk transaksi, menabung dan berinvestasi yang ditawarkan channel digital OCBC NISP, terutama pada saat pandemi yang disambut baik nasabah. Tercermin dari peningkatan jumlah maupun volume transaksi serta pengguna layanan. Pada layanan ONe Mobile untuk nasabah individu, terjadi peningkatan jumlah transaksi sebesar 58% (yoy), volume transaksi meningkat 92% (yoy), serta jumlah pengguna naik 41% (yoy). Lebih lanjut, nasabah juga semakin memperlihatkan kenyamanan dalam menggunakan ONe Mobile untuk berinvestasi di mana transaksi produk investasi yang dilakukan melalui ONe Mobile meningkat sepanjang tahun 2020.
Perseroan juga memperhatikan kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh nasabah korporasi, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM). "Melihat peran strategis UKM dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional meskipun terdampak pandemi Covid-19, Bank OCBC NISP terus mendampingi dan membantu nasabah melewati masa-masa sulitnya sesuai dengan arahan pemerintah agar dapat bangkit untuk mengembangkan bisnisnya bahkan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional. Kami aktif berdiskusi dengan nasabah dan menawarkan dukungan, baik itu relaksasi maupun restrukturisasi atas fasilitas pendanaan yang dimiliki," tambah Parwati.
Bank OCBC NISP menyadari bahwa kesadaran nasabah akan pentingnya menabung dan berinvestasi serta tingginya aktivitas di channel digital harus diimbangi dengan literasi keuangan dan literasi digital yang baik. Oleh karena itu, Bank OCBC NISP mengembangkan berbagai inisiatif program edukasi literasi keuangan kepada masyarakat luas secara online diantaranya melalui beragam program edukasi TAYTB di sosial media, webinar dan online game boards.
Parwati menyambut positif tahun 2021 dengan semangat TAYTB dan fokus menjalankan strategi Bank untuk meningkatkan dana murah, melanjutkan akselerasi digital dan konsistensi menjaga kualitas kredit. "Terlebih dengan milestone penting dimana Bank OCBC NISP akan genap berusia 80 tahun, kami siap memperkuat komitmen untuk menjalankan kegiatan perbankan yang bertanggung jawab, menjaga kinerja yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan sehingga dapat melaju jauh bersama nasabah dan berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian Indonesia untuk melalui situasi yang menantang ini,” tutup Parwati.
Sumber: BeritaSatu.com