Jakarta, Beritasatu.com- Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) Hedy Rahadian melaporkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk bakal melepas kepemilikan saham atau divestasi sembilan ruas tol akibat kesulitan likuiditas.
"Ini sebenarnya bukan sepenuhnya masalah pemerintah, masalah divestasi ini adalah permasalahan PT Waskita Karya. Jadi Waskita Karya perlu divestasi karena berada dalam kesulitan likuiditas," kata Hedy saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR, Rabu (27/1/2021).
Sebanyak sembilan ruas tersebut yaitu tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapa. Kemudian tol Cibitung-Cilincing, tol Cinere-Serpong, tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, tol Depok-Antasari. Lalu tol Pemalang-Batang, tol Batang-Semarang, dan terakhir ruas tol Krian-Legundi Bunder-Manyar.
Hedi menegaskan bahwa semua ruas yang didivestasi merupakan hasil aksi korporasi. "Jadi, kami tidak masuk terlalu dalam kecuali kalau Waskita Karya butuh dukungan yang bisa kita lakukan," ujar Hedy.
Sementara Director of Business Development & QSHE PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto telah menyiapkan tujuh paket transaksi dalam divestasi sembilan ruas jalan tol ini. Dia menargetkan paket transaksi tersebut dapat selesai pada awal tahun 2021 lantaran transaksinya sudah dimulai sejak 2020. “Sebelumnya, kami berencana melepas empat ruas lagi di akhir 2020, tapi karena pandemi Covid-19, transaksinya masih dalam proses. Meski begitu, kami yakin target selesai awal tahun 2021,” kata Fery dalam keterangan resminya.
Keyakinan tersebut lanjut Fery, didasarkan pada keadaan perekonomian Indonesia yang berangsur pulih dan vaksinasi Covid-19 di awal tahun 2021. Dengan demikian, pada awal tahun ini Waskita melepas sembilan ruas tol dengan total panjang keseluruhan lebih dari 480 km senilai Rp 10 – Rp 11 triliun.
Melalui divestasi tersebut Waskita bisa memperbaiki penerimaan kas dan mengurangi utang.
Lebih jauh, Fery menambahkan, Waskita juga akan menggunakan beberapa skema dalam pelepasan saham ini seperti skema shareswap atau tukar saham. Termasuk membuka tender dan menerima penawaran investor untuk beberapa ruas tol serta menggunakan instrumen RDPT.
Menurut dia, hampir semua ruas tol yang dilepas Waskita telah memiliki calon investor yang berminat dan saat ini sedang dilakukan proses due diligence dan valuasi.
Sumber: BeritaSatu.com