Jakarta, Beritasatu.com - Saat ini, banyak perusahaan fintech yang berlomba-lomba menyediakan layanan pinjaman online terpercaya untuk masyarakat Indonesia. Jumlah aplikasi yang tersedia tidak sedikit dan beragam.
Sebagai produk pinjaman dengan suku bunga yang relatif tinggi dan tenor yang tidak terlalu panjang, pinjaman online idealnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan darurat dan mendesak saja.
Jika dipaksakan untuk memenuhi hal yang tidak terlalu penting, apalagi bersifat konsumtif, bukan tidak mungkin cicilan pinjaman online akan memberi beban terlalu berat bagi keuangan. Bahkan jika salah perhitungan, fasilitas pinjaman online bisa menjadi bumerang bagi keuangan Anda.
Selain kebutuhan mendesak, ada empat hal yang sebaiknya tidak dipenuhi menggunakan layanan pinjaman online. Dengan ini, keuangan Anda tetap stabil dan tidak sampai kewalahan melunasi cicilannya. Berikut daftarnya sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima Beritasatu.com, Senin (25/1/2021):
Membayar Uang Muka Pembelian Kendaraan
Banyak orang yang rela mengajukan kredit mobil dengan tenor yang lumayan panjang demi membeli kendaraan pribadi. Tentunya, agar kontrak kredit tersebut bisa berjalan, Anda harus lebih dulu membayar sejumlah uang sebagai uang muka.
Karena kredit kendaraan biasanya berjalan dalam jangka waktu yang cukup panjang, bisa sampai bertahun-tahun, jangan pernah membayar uang muka pembeliannya dengan pinjaman online, termasuk untuk membeli sepeda motor. Pasalnya, beban keuangan Anda nantinya akan menjadi terlalu berat karena harus melunasi cicilan kredit kendaraan dan pinjaman online sekaligus.
Dalam hitungan mentahnya mungkin Anda merasa mampu untuk melunasi cicilan keduanya dengan lancar. Namun, tidak ada yang tahu kapan masalah keuangan akan tiba menghampiri. Agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan, pastikan untuk membayar uang muka pembelian kendaraan dengan uang tunai. Kecuali jika Anda benar-benar membutuhkannya untuk kegiatan produktif atau meningkatkan penghasilan secara signifikan.
Menambah Biaya DP Pembelian Rumah
Harga rumah sendiri biasanya jauh lebih mahal ketimbang mobil. Jika memaksakan diri untuk menggunakan pinjaman online dalam membayar DP pembelian rumah, beban keuangan Anda nantinya akan menjadi jauh lebih berat.
Biasanya, DP pembelian rumah berjumlah sekitar 10 sampai 25% dari harga jualnya. Jika rumah yang Anda incar dibanderol dengan harga 100 juta, maka uang muka yang harus Anda siapkan adalah 10 juta hingga 25 juta. Jika dicicil dengan pinjaman online selama 10 bulan, cicilan paling kecil yang harus Anda bayar adalah Rp 1 jutaan. Ditambah dengan cicilan rumah, bukan mustahil tagihan kredit yang harus dilunasi tiap bulan mencapai 2 digit.
Jika sudah begitu, apakah Anda yakin kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya dapat terpenuhi seluruhnya? Bagaimana jika tiba-tiba muncul pengeluaran tak terencana atau ancaman PHK dan penghasilan terpangkas? Kalau hal tersebut sampai terjadi, rumah impian yang susah payah Anda beli akan disita karena cicilannya macet, dan Anda tetap terbebani dengan cicilan pinjaman online.
Melunasi Cicilan Kartu Kredit atau Pinjaman Lainnya
Syarat pengajuan pinjaman online sangat mudah dan bisa didapatkan dalam hitungan jam saja. Namun, saat menggunakannya untuk menutupi beban utang lainnya, Anda hanya akan memperpanjang masalah keuangan dan tidak akan pernah bisa menyelesaikannya.
Untuk menyiasatinya, lebih baik untuk mengajukan keringanan pada penyedia layanan pinjaman, seperti menurunkan tingkat suku bunga atau memperpanjang tenornya. Dengan begitu, cicilan akan menjadi lebih ringan dan lebih berpotensi untuk dilunasi hingga tuntas.
Berbelanja Produk Konsumtif
Berbelanja kebutuhan konsumtif seperti produk branded dengan pinjaman online merupakan sesuatu yang patut dihindari. Kebiasaan ini bisa memicu gaya hidup yang terlalu boros. Jika dibiarkan terlalu lama, sudah pasti kondisi keuangan Anda akan menjadi sangat kacau karena beban pinjaman online terlalu besar hanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak jelas manfaatnya.
Memenuhi Kebutuhan Pokok atau Harian
Hal terakhir yang tidak seharusnya Anda penuhi dengan pinjaman online adalah kebutuhan pokok atau kebutuhan harian. Karena sejatinya, kebutuhan ini harus mampu Anda penuhi tanpa perlu mengajukan bantuan pinjaman dari pihak lain, apalagi lembaga keuangan.
Jika sampai menggantungkan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan pokok, berarti ada yang salah dengan cara Anda mengelola keuangan atau gaya hidup Anda. Solusinya, sebaiknya Anda pangkas pengeluaran yang tidak terlalu penting atau berusaha mencari penghasilan tambahan agar mampu memenuhi segala kebutuhan harian Anda.
Sebenarnya, tak ada yang bisa melarang Anda memanfaatkan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan apa saja. Tetapi pastikan beban cicilan yang dimiliki tidak lebih dari 30% penghasilan bulanan Anda. Dengan begitu, keuangan tidak akan sampai tergerus terlalu dalam hanya untuk melunasi tagihan utang hingga berisiko tidak mampu memenuhi kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya.
Sumber: PR