Jakarta, Beritasatu.com - Di tahun 2021, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) tidak hanya fokus memberikan pendampingan kepada koperasi potensial, tetapi juga akan menggandeng lebih banyak lagi koperasi syariah (Baitul Maal wa Tamwil/BMT).
"Upaya ini sudah mulai dilakukan sejak tahun lalu. Syariah ini baru di LPDB-KUMKM. Kemarin, sekitar 40 BMT menjadi mitra kami," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (23/1/2021).
Menurut Supomo, BMT baru merasakan kehadiran LPDB-KUMKM semenjak terbentuknya Direktorat khusus Syariah di tahun 2017.
"Awalnya LPDB-KUMKM tidak mempunyai sistem syariah kan. Syariah sama sistem konvensional tidak ketemu, tidak bisa. Sekarang sudah bisa terhubung. Baru tahun kemarin lebih giat," kata Supomo.
Ia juga melihat tren BMT akan lebih baik ke depannya. Untuk menggandeng lebih banyak BMT, tim LPDB-KUMKM khusus syariah sedang terjun ke Yogyakarta dan Semarang.
Di tahun ini, LPDB-KUMKM menargetkan menyalurkan Rp 1,6 triliun dana bergulir kepada koperasi. Mengingat situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung, Supomo berharap jumlah penerima koperasi penerima dana bergulir lebih besar dibandingkan tahun lalu.
"Kami sepenuhnya fokus 100% kepada koperasi, dan itu fokus kepada koperasi sektor riil. Seperti pangan, peternakan, dan perikanan yang berorientasi pada ekspor," ujar Supomo.
Di tahun 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada koperasi di Tanah Air sebesar Rp2 triliun. Angka ini melebihi target yang diberikan pemerintah sebesar Rp1,85 triliun.
Begitu juga dari sisi penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dari alokasi yang ditargetkan pemerintah Rp1 triliun, LPDB-KUMKM mencatat penyaluran lebih tinggi dari pada target sebesar Rp1,292 triliun.
Terkat PEN tahun ini, Supomo mengatakan mengatakan pihaknya belum mendapatkan arahan baru dari pemerintah, dalam hal ini Satgas PEN. Namun, pada intinya, pihaknya bisa saja menjalankan program ini meskipun tidak mendapatkan uang dari negara.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan lumpuhnya berbagai aktivitas perekonomian dan menurunnya pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga berdampak pada koperasi.
Menghadapi tantangan ini, Supomo menjelaskan pihaknya akan menguatkan dari sisi internal dahulu. Dalam hal ini, memastikan setiap pegawai LPDB-KUMKM tertib melaksanakan protokol kesehatan ketika sedang bertugas.
"Pasukan saya wajib rapid antigen ketika dinas ke luar kota. Begitu juga ketika pulang, wajib rapid antigen. Saya juga setiap pulang malam sampai rumah harus disemprot disinfektan," kata Supomo.
Setiap bulan, masing-masing pegawai diberikan suplemen vitamin, masker, dan hand sanitizer.
"Kami harus jemput bola (ke koperasi). Kalau tidak tahan (kesehatan) bagaimana mau jauh jemput bola ketika kami sudah lumpuh," pungkas Supomo.
Sumber: BeritaSatu.com