London, Beritasatu.com - Bursa Eropa turun pada awal perdagangan Jumat pagi (22/1/2021) karena investor memantau penyebaran virus corona dan data ekonomi terbaru zona euro.
Pan-European Stoxx 600 ambles 0,7% pada awal perdagangan, dengan saham perjalanan dan rekreasi melemah 1,9% memimpin penurunan. Semua sektor dan bursa utama terkoreksi ke wilayah negatif.
Aktivitas bisnis di zona euro Januari turun ke level terendah 2 bulan, data awal menunjukkan Jumat Hal ini dipicu penguncian (lockdown) terkait virus corona. IMP komposit kilat Markit, yang melihat aktivitas di seluruh manufaktur dan jasa Januari, turun menjadi 47,5 dari 49,1 pada Desember. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam aktivitas.
Pelemahan bursa Saham Eropa mengekor bursa Asia-Pasifik yang sebagian besar turun pada Jumat karena aksi ambil untung setelah menguat dipicu harapan stimulus ekonomi dari pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden.
Investor juga mengawasi pembatasan ketat akibat Covid-19 di Tiongkok. Negara itu melaporkan 103 infeksi baru pada Jumat, turun dari 144 pada hari sebelumnya. Sementara Beijing melakukan tes Covid-19 massal di beberapa bagian kota.
Sementara Wall Street yakni Nasdaq dan S&P 500 pada Kamis (21/1/2021) kembali mencatat rekor tertinggi didukung kuatnya kinerja emiten.
Adapun Pfizer dan BioNTech setuju untuk memasok skema akses COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditujukan untuk negara-negara berpenghasilan rendah, Reuters melaporkan Kamis mengutip dua sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut.
Bank Sentral Eropa pada Kamis mempertahankan suku bunga stabil, tetapi mengatakan siap bertindak sehubungan dengan pembatasan. Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan pandemi masih menimbulkan risiko serius terhadap ekonomi zona euro.
Dalam pergerakan saham, perusahaan pengiriman peralatan makan Jerman Hellofresh naik 4,5% memimpin Stoxx 600, sementara Siemens dan ProSiebenSat masing-masing naik 4,3% dan 3,7% di awal perdagangan setelah pendapatannya mengalahkan ekspektasi.
Adapun operator perjalanan Anglo-Jerman Tui turun lebih 8%.
Sumber: CNBC