Jakarta, Beritasatu.com - Ditopang sentimen positif pertumbuhan ekonomi Tiongkok, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), ditutup di zona hijau pada perdagangan awal pekan, Senin (18/1/2021).
Mengawali pembukaan perdagangan sesi I, IHSG langsung merosot ke zona merah. Namun perlahan IHSG berbalik arah ke zona hijau hingga akhirnya ditutup menguat 16,422 poin atau 0,26% ke level 6.389,834.
Penguatan IHSG ditopang oleh keyakinan investor terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok yang mulai terlihat pada triwulan akhir 2020. Selain itu, kepastian politik di Amerika Serikat (AS) dan peluang munculnya stimulus baru, membuat investor asing kembali memborong saham-saham potensial di BEI.
Volume transaksi saham hari ini tercatat mencapai 35,491 miliar, dengan frekuensi sebanyak 1.907.299. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp 23,774 triliun. Sebanyak 304 saham turun harga, 195 saham nak harga, dan 149 saham lainnya stagnan.
Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 24,5 miliar di pasar reguler, yang menunjukkan mereka cenderung bernafsu memborong saham. Saham-saham dengan pembelian bersih (net buy) terbesar oleh investor asing, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 127 miliar, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 78,2 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 71,9 miliar.
Sedangkan nilai jual bersih yang dibukukan investor asing sebesar Rp 175,60 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 102,3 miliar, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 46,9 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 40,8 miliar.
Analis menilai, pergerakan IHSG mengikuti tren bursa Asia yang mayoritas juga dibuka di zona merah, namun kemudian berbalik arah ke zona hijau, seiring sentimen positif pemulihan ekonomi Tiongkok dan kepastian politik di AS, menjelang pelantikan Presiden terpilih, Joe Biden, pada 20 Januari 2021.
Biro Statistik Tiongkok mengumumkan ekonomi negara tersebut tumbuh 2,3% pada 2020 (yoy) alias terendah semenjak ekonomi Tiongkok memulai reformasi di 1970-an. Meski tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi dengan laju terlambat dalam 4 tahun terakhir, investor meyakini ekonomi Tiongkok mulai pulih menyusul pelaksanaan vaksinasi.
Hang Seng Index di Bursa Hong Kong ditutup menguat 288,910 poin atau 1,01% ke level 28.862,770. Shanghai Index Composite di Bursa Shanghai juga menguat 29,840 poin atau 0,84% ke level 3.596,220.
Sedangkan Indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo turun 276,969 poin atau 0,97% ke level 28.242,211, begitu juga Straits Times Index di Bursa Singapura yang melemah 14,470 poin atau 0,48% ke level 1.990,400.
Sumber: Suara Pembaruan