Jakarta, Beritasatu.com – Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan cat dan pelapis (coating) premium PT Mowilex Indonesia (Mowilex), anak usaha Asia Coating Enterprise (ACE) optimistis melanjutkan pembangunan pabrik terbaru di Cikande, Serang, Banten. Perseroan menargetkan pabrik terbaru berkonsep futuristik dan ramah lingkungan itu beroperasi pada kuartal tiga atau September 2021.
“Indonesia tetap menarik untuk investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) khususnya industri manufaktur dibandingkan negara tetangga, apalagi pertumbuhan kelas menengah di Indonesia tumbuh pesat,” ujar Presiden Direktur PT Mowilex Indonesia Niko Safavi, dalam sebuah acara yang dilakukan secara virtual seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya Jumat (27/11/2020).
Pabrik Mowilex di Serang yang mulai dibangun November 2019 ini menempati wilayah seluas 8,6 hektare (ha). Perinciannya, 2,1 ha area gedung, 1,6 ha area terbuka, 4,6 ha sebagai wilayah area hijau. Kawasan hijau ini cukup besar untuk ukuran pabrik, atau dengan kata lain 50% leibih adalah area hijau. Langkah ini sebagai bentuk komitmen Mowilex terhadap lingkungan serta sebagai perusahaan manufaktur pertama pemegang sertifikasi karbon netral.
Pabrik ini dilengkapi teknologi mesin HMI (human machine interface) dan otomatisasi lainnya yang memadukan komposisi robot dan manusia. Hal ini berbeda dengan pabrik lamanya, yang banyak dikerjakan secara manual. Pabrik yang berkonsep ramah lingkungan ini banyak menggunakan teknologi, di antaranya mesin pengolahan limbah terkini. Desain pabrik terbaru Mowilex juga ikonik karena tidak terlihat seperti pabrik, melainkan sebuah mal megah dan futuristik. Pabrik ini selain akan memiliki ruang perkantoran, juga dilengkapi fasilitas kebugaran.
Soal kompetisi pada industri cat di Indonesia Niko menyatakan Mowilex terus terpacu untuk berinovasi. “Seharusnya perusahaan yang baik itu suka dengan kompetisi karena membuat perusahaan tersebut berusaha lebih baik lagi dan ini tentu akan menguntungkan konsumen,” kata Niko.
Sementara Mowilex juga turut terdampak atas pandemi Covid-19, terutama di awal fase pembatasan sosial. Praktik menjaga jarak mempengaruhi proses produksi dan distribusi. “Tapi kesehatan dan keselamatan karyawan kami adalah hal yang paling penting. Serta sikap tetap optimis kami pada Indonesia sangat besar,” ujar Niko.
Direktur Keuangan, PT Mowilex Indonesia Esther Sugiono menjelaskan sebagai perusahaan cat pertama yang berbasis air sejak awal operasinya dan perusahaan manufaktur pertama yang memiliki sertifikasi karbon netral, Mowilex tetap melanjutkan pembangunan di tengah pandemi karena sejumlah pertimbangan yakni sektor konstruksi merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi 10% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara ini. "Meski pertumbuhan kuartal I-2020 menurun, tapi kita cukup beruntung dengan beragam rencana pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Esther.
Sumber: BeritaSatu.com