Jakarta, Beritasatu.com - Minat pelaku usaha untuk berjualan di platform online semakin meningkat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini terjadi pergeseran perilaku belanja masyarakat yang lebih memilih berbelanja online. Hal ini tergambar dari jumlah penjual di Tokopedia yang telah mencapai hampir 10 juta penjual.
“Penjual yang telah bergabung di Tokopedia sudah hampir 10 juta. Di tahun ini, akselerasi dari merchant atau penjual yang bergabung di Tokopedia sangat pesat. Tahun lalu, posisi kita masih sekitar 6,5 juta penjual. Dalam satu tahun terakhir, penambahannya lebih dari tiga juta. Jadi kita melihat pandemi ini betul-betul menjadi akselerator adopsi digital di Indonesia,” kata Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni dalam virtual conference Economic Outlook 2021 sesi “Membangun Industri Lewat Perusahan Teknologi Digital” yang terselenggara atas kerja sama Berita Satu Media Holdings dengan Xendit, Kamis (26/11/2020).
Sejak mulai beroperasi 11 tahun lalu, Astri menegaskan misi Tokopedia hingga kini tetap sama, yaitu mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Di Tokopedia, sekitar 86,5% merupakan pedagang baru yang akhirnya bisa menjadi entrepreneur.
Berdasarkan riset yang dilakukan Tokopedia bersama Universitas Indonesia pada tahun 2019, 1% ekonomi Indonesia bergerak di Tokopedia. Ini terjadi dari transaksi antara penjual dan pembeli maupun seluruh transaksi yang ada di Tokopedia.
“Saat ini Tokopedia telah menjangkau 98% kecamatan di seluruh Indonesia, menjadikan Tokopedia sebagai perusahaan teknologi nasional yang mampu menjangkau penduduk sampai ke pelosok daerah. Saat ini pengguna aktif kami setiap bulannya mencapai 100 juta,” kata Asti
Saat ini Tokopedia memiliki empat pilar bisnis, yaitu marketplace dan produk digital, fintech dan pembayaran, logistik dan fulfillment, serta Mitra Tokopedia.
Sumber: BeritaSatu.com