Jakarta, Beritasatu.com - Australia memberikan pinjaman kepada Indonesia sebesar 1,5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 15,339 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Kesepakatan mengenai pinjaman tersebut diumumkan Menteri Keuangan (Menkeu) Australia, Josh Frydenberg, dan Menkeu RI, Sri Mulyani Indrawati, secara virtual, Kamis (12/11/2020).
Menurut Sri Mulyani, pinjaman tersebut diberikan dengan masa pembayaran kembali selama 15 tahun. Dana dari pinjaman tersebut, akan difokuskan untuk mendukung Program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES), yang dikoordinasikan oleh Asian Development Bank (ADB).
Secara rinci, Sri Mulyani menjelaskan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anggaran tahun 2020, yang fokus pada pengendalian Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Menurut dia, pinjaman tersebut juga mencerminkan semangat dari kedua negara untuk secara bersama-sama menangani tantangan pandemi Covid-19, baik dalam melindungi masyarakat maupun membantu dunia usaha.
“Kemitraan ini tidak hanya menunjukkan kuatnya hubungan antara Australia dan Indonesia, tetapi juga pemahaman sebagai negara tetangga, bahwa kita mempunyai tujuan yang sama untuk pemulihan dan penguatan ekonomi, dan bahwa kita tidak bisa pulih sendirian di tengah pandemi Covid-19,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati secara virtual, Kamis (12/11/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Menkeu Australia, Josh Frydenberg, menggarisbawahi bahwa Australia berkeyakinan Indonesia dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik, serta melakukan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat, antara lain didukung oleh manajemen fiskal yang hati-hati.
“Indonesia dan Australia menghadapi pandemi Covid-19 ini sebagai mitra. Sebagai mitra, kami akan pulih bersama. Dalam semangat kemitraan inilah, Australia dan Indonesia menandatangani pinjaman sebesar AUD 1,5 miliar,” kata Josh Frydenberg.
Dia mengungkapkan, dengan manajemen fiskal Indonesia yang penuh kehati-hatian, ia percaya bahwa pemulihan yang cepat dan kuat akan dapat dilakukan oleh Indonesia.
“Pemulihan ekonomi ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi Australia dan kawasan,” ujar Josh Frydenberg.
Sumber: BeritaSatu.com