New York, Beritasatu.com - Bursa AS Wall Street turun tajam pada perdagangan Rabu (29/10/2020) di tengah kekhawatiran peningkatan infeksi virus corona dan dampaknya terhadap ekonomi global.
Dow Jones Industrial Average turun 943,24 poin, atau 3,4% menjadi 26.519,95, membukukan sesi negatif hari keempat berturut-turut. S&P 500 turun 3,5% atau 119,65 poin, menjadi 3.271,03, sedangkan Nasdaq Composite turun 3,7%, atau 426,48 poin, menjadi 11.004,87. Dow dan S&P 500 mengalami hari terburuk sejak 11 Juni.
Indeks bursa AS sejalan dengan bursa Eropa. Indeks Dax Jerman turun 4,2% ke level terendah sejak akhir Mei. CAC 40 Prancis ambles 3,4% dan FTSE 100 di London ditutup hilang 2,6%.
Kasus Covid-19 di AS meningkat mencatat rekor rata-rata harian 71.832 selama seminggu terakhir, menurut data Universitas Johns Hopkins. Sementara kapasitas rawat inap naik 5% di banyak negara bagian, menurut data Proyek Pelacakan Covid. Kasus juga meningkat tajam di seluruh Eropa.
Peningkatan kasus Covid baru-baru ini menyebabkan beberapa negara akan menerapkan kembali lockdown dan jarak sosial. Di AS, negara bagian Illinois memerintahkan Chicago menutup tempat makan dalam ruangan.
Di Eropa, pejabat Jerman menyetujui penguncian sebagian selama empat minggu, sementara pemerintah Prancis memberlakukan pembatasan nasional hingga 1 Desember.
“Saya pikir akan ada seruan untuk penguncian seperti yang telah kita lihat di Chicago,” kata Jim Cramer dari CNBC, Rabu.
Saham yang terkena dampak paling parah akibat lockdown memimpin penurunan pada Rabu. Saham United Airlines turun 4,6%, Royal Caribbean kehilangan 7,4%. Adapun Norwegian Cruise Line dan Carnival masing-masing turun 9,1% dan 10,6%.
30 saham unggulan di Dow Jones telah jatuh 6,4% minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak Maret. S&P 500 ambles 5,6% menuju minggu terburuk sejak Maret. Nasdaq turun 4,7% minggu ini.
Microsoft melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan karena penjualan dari bisnis cloud tumbuh. Namun sahamnya turun 5%.
Boeing melaporkan kerugian kuartalan yang lebih sedikit dari yang diperkirakan. Perusahaan berencana memangkas ribuan pekerjaan hingga 2021 karena menyesuaikan turunya permintaan perjalanan udara. Saham Boeing turun 4,6%.
Saham General Electric naik 4,5% Rabu setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan di kuartal ketiga.
First Solar juga membukukan angka kuartalan yang mengalahkan ekspektasi analis, mengirimkan sahamnya naik lebih dari 13%.
“Secara umum, musim laba datang lebih baik dari yang diharapkan,” kata Direktur Strategi Portofolio Verdence Capital Advisors, Megan Horneman.
Sumber: CNBC