Jakarta, Beritasatu.com - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I memprediksi lonjakan penumpang hingga 29% pada periode libur panjang akhir Oktober 2020. Adapun arus puncak keberangkatan diperkirakan pada 28 Oktober 2020 dan puncak arus balik pada 1 November 2020.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji menyatakan, peningkatan lalu lintas penumpang ini salah satunya disebabkan oleh adanya kebijakan insentif pembebasan sementara passenger service charge (PSC) di 13 bandara yang ditanggung pemerintah selama periode 23 Oktober - 31 Desember 2020.
"Citilink sudah full booked. Batik Air dan Lion Air masih ada. Peak harga tertinggi sudah terjadi pada 1 November 2020," ujar Devy dalam telekonferensi pada Senin (26/10/2020).
Devy melihat begitu harga tiket terlihat tinggi, biasanya menandakan kapasitas kursi yang kosong sudah mulai sedikit. Untuk itu, Devy memastikan, AP I tetap melakukan adaptasi dan persiapan untuk menghadapi kapan penumpang naik dan turun. "27 Oktober malam dan 28 Oktober 2020 bakal ramai. Lalu 1 November 2020 sudah stand by di bandara. Kemungkinan membludak orang pulang 1 November 2020," jelas Devy.
Devy mengatakan, libur panjang akhir pekan ini diperkirakan sudah ada peningkatan 29% secara nasional. Jika hal tersebut tercapai, sebut Devy, maka peningkatan penumpang bisa terjadi di bandara AP I pada akhir tahun mencapai 40%.
Sementara itu, Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan menjelaskan, pada tanggal 28 Oktober 2020 merupakan puncak pergerakan pada liburan panjang Maulid Nabi SAW. Tiket penerbangan untuk beberapa daerah habis dibeli penumpang, salah satunya, yaitu Yogyakarta.
"Kalau menurut kami, di tanggal-tanggal awal di penerbangan perdana cukup padat. Pada 28 Oktober 2020 flight pagi. Pergerakan tiket ke Yogyakarta full untuk 28 Oktober," ujar Handy Heryudhitiawan.
Namun begitu, Handy memastikan, meskipun sudah penuh, beberapa maskapai masih menyediakan tiket tambahan pada liburan panjang. "Tapi kan tahun ini data libur panjang anomali. Kita cek kondisi platform maskapai. Bisa terlihat berapa banyak tiket masih tersedia jadi kelihatan yang bergerak," ucap dia.
Adapun, tutur Handy, bandara-bandara di daerah wisata yang akan dipenuhi penumpang. Dia memprediksi, terdapat tiga daerah yang bandaranya akan sibuk dipenuhi penumpang, yaitu Yogyakarta, Semarang, dan Manado.
Sumber: BeritaSatu.com