Brussels, Beritasatu.com- Uni Eropa (UE) menyatakan pada Jumat (21/1/2022) telah membangun kembali kehadiran fisik di Afghanistan untuk tujuan kemanusiaan. Seperti dilaporkan Reuters, UE menekankan tidak secara resmi mengakui pemerintahan yang dipimpin Taliban.
Pernyatan UE adalah pengumuman pertama oleh kekuatan Barat sejak 27 negara Uni Eropa. Banyak pemerintah menarik staf dan diplomat dari Afghanistan saat Kabul jatuh ke tangan kelompok Islam garis keras Taliban pada Agustus lalu.
"Uni Eropa telah mulai membangun kembali kehadiran minimal staf Delegasi UE internasional untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan memantau situasi kemanusiaan," ujar juru bicara Komisi Eropa untuk urusan luar negeri Peter Stano.
Dalam satu cuitan Twitter, seorang juru bicara kementerian luar negeri Taliban sebelumnya mengatakan bahwa para pejabatnya telah mencapai kesepahaman dengan UE, yang "secara resmi membuka kedutaannya dengan kehadiran permanen di Kabul dan praktis memulai operasi".
Juru bicara Uni Eropa berhenti mengatakan misi telah secara resmi dibuka kembali.
"Kehadiran minimal kami di Kabul tidak boleh dilihat sebagai pengakuan. Ini juga telah dikomunikasikan dengan jelas kepada otoritas de facto," katanya.
Pada Jumat, kementerian luar negeri Norwegia mengatakan telah mengundang perwakilan Taliban ke Oslo pada 23 Januari untuk berbicara dengan perwakilan masyarakat internasional dan anggota masyarakat sipil Afghanistan.
Pemerintah secara global telah bergulat dengan bagaimana menghindari secara resmi mengakui Taliban, yang berkuasa pada 15 Agustus ketika pasukan asing menarik diri, sambil bekerja untuk membendung krisis kemanusiaan yang berkembang di Afghanistan.
Banyak negara telah meningkatkan bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk kebutuhan mendesak dan sebagian besar melewati saluran pemerintah. Sebagian besar bantuan pembangunan ke negara itu telah terputus dan pembatasan ketat ditempatkan pada sektor perbankan karena sanksi terhadap anggota kelompok milisi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com