Jinan, Beritasatu.com- Sebelas penambang akhirnya dapat diselamatkan pada Minggu (24/1) setelah terperangkap di bawah tanah selama dua minggu karena ledakan di tambang emas di Provinsi Shandong, Tiongkok timur.
Tim penyelamat mengangkat dua pekerja sekitar pukul 15.18 waktu setempat, sehingga jumlah pekerja yang diselamatkan menjadi 11 orang. Orang-orang di lapangan menyambut para penambang dengan tepuk tangan meriah.
Salah satu pekerja yang diselamatkan menyampaikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang bertepuk tangan.
Penambang pertama yang diselamatkan diangkat dari tambang pada Minggu pukul 11.13 pagi. Pekerja tersebut, dikatakan dalam kondisi sangat lemah, dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.
“Berhari-hari kami bergiliran membersihkan puing-puing di poros. Hari ini akhirnya kami mendapatkan hasil yang kami harapkan,” kata salah seorang penyelamat.
Para ahli mengatakan penyelamatan 11 penambang pada hari Minggu di luar perkiraan mereka, karena hanya tiga hari yang lalu mereka memperkirakan bahwa penyelamat akan membutuhkan setidaknya 15 hari untuk menggali melalui blok tersebut untuk menjangkau para pekerja yang terperangkap.
:Pada Minggu (24/1) dini hari, setelah membersihkan puing-puing kecil, tim penyelamat menemukan ruang kosong di bawahnya yang hanya diblokir oleh potongan-potongan besar. Penemuan itu sangat mempercepat proses penyelamatan," kata Xiao Wenru, kepala insinyur pusat penyelamatan ranjau di Kementerian Manajemen Darurat.
Ada 22 penambang terjebak di bawah tanah akibat ledakan tambang pada 10 Januari di Qixia, di bawah kota Yantai, Provinsi Shandong.
Sebelum Minggu, tim penyelamat telah menjalin kontak hanya dengan 10 penambang, yang berada dalam kondisi fisik dan psikologis yang baik. Seorang lainnya diyakini telah mati.
Sumber: Suara Pembaruan