Bengaluru, Beritasatu.com- Bharat Biotech India bertujuan untuk memiliki kapasitas produksi sekitar 700 juta dosis vaksin Covid-19 tahun 2021. Seperti dilaporkan Reuters, Senin (4/1), target itu dikonfirmasi seorang eksekutif puncak perusahaan bioteknologi tersebut.
Bakal vaksin, Covaxin, menerima persetujuan penggunaan darurat dari regulator obat India pada Minggu (3/1), satu langkah yang menghadapi pertanyaan dari para ahli industri dan anggota parlemen oposisi karena kurangnya data kemanjuran.
“Data khasiat dari uji coba tahap akhir perusahaan yang sedang berlangsung harus tersedia pada Maret,” kata Krishna Ella, ketua dan direktur pelaksana Bharat Biotech yang berbasis di Hyderabad, saat pidato daring kepada media pada Senin (4/1).
“Kami memiliki empat fasilitas yang akan datang dan kami berencana (membuat) sekitar 200 juta dosis di Hyderabad, 500 juta dosis di kota-kota lain,” kata Ella.
Perusahaan memiliki 20 juta dosis yang tersedia sejauh ini. Persetujuan untuk Covaxin, yang dikembangkan bersama dengan lembaga pemerintah, dipuji oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan para menterinya sebagai keberhasilan dalam upaya kemandirian India.
Ella membela persetujuan tersebut, mengutip beberapa contoh persetujuan otorisasi darurat yang diberikan pada masa lalu hanya berdasarkan data imunogenisitas. Dia mengaku percaya pada kemanjuran Covaxin.
Sumber: Suara Pembaruan