Shanghai, Beritasatu.com - Setelah spekulasi keberadaan pendiri Alibaba, Jack Ma dalam 2 bulan terakhir, wartawan CNBC David Faber melaporkan pada Selasa (5/1/2021) bahwa miliarder tersebut tidak hilang. Hal itu diungkapkan seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Sebaliknya, Ma saat ini tengah "tiarap".
The Wall Street Journal melaporkan minggu ini bahwa Ma belum terlihat di depan umum sejak dia berbicara pada episode akhir acara televisi di mana ia menjadi bintang tamu utamanya.
Ada yang mengatakan bahwa ia sedang dalam pengawasan ketat Beijing sehingga ia harus dikarantina di suatu tempat. Pengawasan ini dilakukan karena perusahaan pria 56 tahun itu melanggar aturan anti monopoli yang ditekan Presiden Xi Jinping.
Pada Oktober 2020, Ma secara terang-terangan mengkritik regulator sistem keuangan dan bank-bank pemerintah dalam sebuah diskusi publik di Shanghai.
Jack Ma menyerukan reformasi sistem keuangan yang yang menahan inovasi bisni dan menyamakan peraturan perbankan yang diterapkan Tiongkok saat ini sebagai "klub orang tua". Ia juga mengatakan Bank Tiongkok beroperasi dengan mentalitas "pegadaian", sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Pidato itu membuat marah pemerintah Tiongkok. Kritiknya dianggap menyerang otoritas Partai Komunis. Dampaknya adalah tindakan yang keras terhadap bisnis fintech milik Alibaba, Ant Group.
Tak lama setelah itu, penawaran umum perdana (IPO) Ant Group ditangguhkan oleh bursa saham di Shanghai dan Hong Kong. Ma dan dua eksekutif Grup Ant dipanggil dan diinvestigasi oleh Komisi Pengaturan Sekuritas Tiongkok dalam pernyataan November.
Sumber: CNBC